Jawaban:

Terjadi pelanggaran terhadap perjanjian Hudaibiyah yaitu, ketika Bani Bakr yang bersekutu dengan Quraisy menyerang Bani Khuza'ah yang bersekutu dengan Nabi Muhammad SAW.

Salah satu klausul perjanjian Hudaibiyah adalah gencatan senjata di antara kedua pihak, yaitu pihak Quraisy dan pihak Nabi Muhammad SAW selama 10 tahun. Juga terdapat klausul tentang bolehnya kabilah bergabung dengan salah satu dari kedua pihak. Kabilah mana pun yang bergabung dengan salah satu pihak maka kabilah itu menjadi bagian dari pihak tersebut. Sehingga penyerangan terhadap kabilah tertentu, dianggap penyerangan terhadap pihak yang bersangkutan dengannya.

Kabilah Bani Bakr bergabung dengan pihak Quraisy sedangkan kabilah Bani Khuza'ah bergabung dengan pihak Nabi Muhammad SAW. Semasa Jahiliyah, dua kabilah ini saling bermusuhan dan saling menyerang. Setelah Islam datang dan terjadi gencatan senjata di Hudaibiyah serta masing-masing mulai merasa aman dari gangguan pihak lainnya, kesempatan ini justru digunakan Bani Bakr untuk melampiaskan dendam lama terhadap Bani Khuza'ah.

Naufal bin Mu'awiyah Ad-Daili bersama segolongan orang dari Bani Bakr melakukan serangan mendadak di malam hari terhadap Bani Khuza'ah yang sedang berada di mata air mereka, Al-Watir. Dalam serangan mendadak ini dia bisa menghabisi beberapa orang Bani Khuza'ah. Kedua belah pihak bertempur seru. Secara diam-diam Quraisy memberi bantuan persenjataan kepada Bani Bakr dan bahkan beberapa orang Quraisy juga ada yang ikut terlibat dalam pertempuran membantu Bani Bakr pada malam hari.

Sumber: Sirah Nabawiyah Syaikh Shafiyyurrahman Al-Mubarakfuri

Semoga membantu. Maaf bila ada kekurangan dan kesalahan.