Berikut ini adalah pertanyaan dari lancarrejeki072 pada mata pelajaran Sejarah untuk jenjang Sekolah Dasar
Salah satu aja gpp, kl semua silahkan
Jawaban dan Penjelasan
Berikut ini adalah pilihan jawaban terbaik dari pertanyaan diatas.
1. Abu Bakar As Siddiq adalah salah satu dari Khulafaur Rasyidin, yaitu para sahabat Rasulullah SAW yang menjadi khalifah sepeninggal Rasulullah SAW. Abu Bakar As Siddiq adalah khalifah pertama dan memiliki sifat yang mulia, kisah beliau patut disimak dan diteladani sebagai inspirasi umat Muslim.
2.
1.Kepribadian Khalifah Umar bin Khattab r.a.
Khalifah Umar bin Khattab adalah seorang laki-laki yang pemberani, berbadan kekar dan tinggi, berwatak keras, tidak mengenal gentar, dan pandai berkelahi. Selain itu, Khalifah Umar bin Khattab r.a. juga termasuk cerdas dalam pemikiran, terutama masalah hukum Islam.
Salah satu hasil pemikiran Khalifah Umar bin Khattab r.a. dalam masalah hukum Islam adalah ijtihad beliau dalam pelaksanaan salat tarawih dengan berjamaah. Khalifah Umar bin Khattablah yang memprakarsai pelaksanaan salat tarawih dengan berjamaah. Padahal, di zaman Rasulullah saw. salat tarawih dikerjakan sendiri-sendiri atau tidak berjamaah. Itulah salah satu produk kecerdasan berpikir yang dimiliki oleh Khalifah Umar bin Khattab.
Umar bin Khattab r.a. juga termasuk sahabat yang pemberani. Di saat kaum muslimin merasa ketakutan untuk menampakkan keislamannya di hadapan kaum Quraisy, Umar bin Khattab r.a. malah menunjukkan keislamannya di depan Kakbah serta melaksanakan salat dan tawaf di sekeliling Kakbah. Selain itu, pada masa hijrah ke Madinah, tidak ada seorang pun yang berani berangkat secara terang-terangan, kecuali Umar bin Khattab. Dengan pedang di pinggang dan busur panah di tangan, ia pergi ke Kakbah untuk tawaf dan salat, kemudian ia maju ke hadapan para pembesar Quraisy yang sedang berada di depan Darun Nadwah. Umar pun berkata, “Barang siapa yang ingin ibunya meratapi putranya, sang anak menjadi yatim, dan sang istri menjadi janda, silakan susul saya.” Akan tetapi, tidak ada satu pun pembesar Quraisy yang berani menyanggupi tantangan Umar bin Khattab r.a.
2. Berani dalam Menegakkan Kebenaran dan Memberantas Kemungkaran
Sikap demikian pernah dilontarkan Umar bin Khattab r.a. sesaat setelah diangkat sebagai khalifah. Pada saat itu Khalifah Umar bin Khattab memberikan pernyataan bahwa beliau tidak akan membiarkan segala bentuk kezaliman sebelum orang yang berbuat zalim tersebut meletakkan pipinya ke tanah dan tapak kaki beliau di atas pipinya yang lain, sehingga mau tunduk kepada kebenaran.
Pernyataan tersebut ternyata benar dan terbukti. Pada saat terjadi peperangan untuk menaklukkan negeri Syam, Khalifah Umar bin Khattab secara tiba-tiba mengganti panglima perangnya. Panglima Khalid bin Walid diberhentikan dari jabatannya dan digantikan oleh Abu Ubaidah. Hal tersebut dilakukan Khalifah Umar bin Khattab karena beliau menilai dalam diri Khalid bin Walid terdapat sikap menyimpang dan menimbulkan kezaliman. Diperoleh informasi bahwa ketika dalam peperangan, Khalid bin Walid sering membunuh orang-orang yang meminta perlindungan dari Islam. Hal itu dikhawatirkan akan menodai kesucian Islam karena orang di luar Islam akan memandang bahwa Islam ditegakkan dengan pedang.
3. Kepedulian terhadap Rakyat Kecil
Ketika menjabat sebagai khalifah, Umar bin Khattab seringkali melakukan kunjungan mendadak ke sejumlah perkampungan yang dihuni rakyatnya. Khalifah Umar bin Khattab r.a. merasa khawatir jika ada rakyatnya yang mengalami kelaparan, kesusahan, dan sebagainya.
Suatu ketika Khalifah Umar bin Khattab r.a. melakukan perjalanan malam seorang diri untuk menyelidiki keadaan rakyatnya. Di salah satu rumah penduduk, beliau mendapati tangisan anak-anak kecil. Beliau pun mengintip ke dalam rumah dan didapatinya anak-anak sedang menangis meminta makan, sementara ibunya sedang memasak. Ditungguinya kejadian tersebut cukup lama, akhirnya tangisan anak-anak itu pun berhenti. Akan tetapi, ibunya juga belum selesai memasak. Dengan demikian, anak-anak tadi tertidur karena lelah menunggui ibunya memasak
Dengan penuh tanda tanya, akhirnya Khalifah Umar bin Khattab mengetuk pintu dan menemui ibu tersebut, seraya bertanya, “Apa yang sebenarnya ibu masak, sehingga sejak tadi tidak diangkat dan belum matang? Lalu, kenapa ibu membiarkan anak-anak itu tertidur kelelahan karena menangis dengan rasa lapar dan menunggui masakan ibu yang belum matang?” Kemudian ibu itu menjawab, “Tidak ada makanan yang saya rebus, itu hanya air dan batu. Semua itu terpaksa saya lakukan karena hari ini tidak ada makanan.” Ibu tersebut menjawab semua pertanyaan tanpa mengetahui bahwa yang bertanya tadi adalah Khalifah Umar bin Khattab r.a., presidennya.
zuhud
3.Utsman bin Affan adalah sahabat nabi dan juga khalifah ketiga dalam Khulafaur Rasyidin. Beliau dikenal sebagai pedagang yang kaya raya dan handal dalam bidang ekonomi namun sangat dermawan. Banyak bantuan ekonomi yang diberikannya kepada umat Islam di awal dari dakwah islam.
PENJELASAN :
Yang Ali bin Abi Thalib, saya gak tau maaf ya
2.
1.Kepribadian Khalifah Umar bin Khattab r.a.
Khalifah Umar bin Khattab adalah seorang laki-laki yang pemberani, berbadan kekar dan tinggi, berwatak keras, tidak mengenal gentar, dan pandai berkelahi. Selain itu, Khalifah Umar bin Khattab r.a. juga termasuk cerdas dalam pemikiran, terutama masalah hukum Islam.
Salah satu hasil pemikiran Khalifah Umar bin Khattab r.a. dalam masalah hukum Islam adalah ijtihad beliau dalam pelaksanaan salat tarawih dengan berjamaah. Khalifah Umar bin Khattablah yang memprakarsai pelaksanaan salat tarawih dengan berjamaah. Padahal, di zaman Rasulullah saw. salat tarawih dikerjakan sendiri-sendiri atau tidak berjamaah. Itulah salah satu produk kecerdasan berpikir yang dimiliki oleh Khalifah Umar bin Khattab.
Umar bin Khattab r.a. juga termasuk sahabat yang pemberani. Di saat kaum muslimin merasa ketakutan untuk menampakkan keislamannya di hadapan kaum Quraisy, Umar bin Khattab r.a. malah menunjukkan keislamannya di depan Kakbah serta melaksanakan salat dan tawaf di sekeliling Kakbah. Selain itu, pada masa hijrah ke Madinah, tidak ada seorang pun yang berani berangkat secara terang-terangan, kecuali Umar bin Khattab. Dengan pedang di pinggang dan busur panah di tangan, ia pergi ke Kakbah untuk tawaf dan salat, kemudian ia maju ke hadapan para pembesar Quraisy yang sedang berada di depan Darun Nadwah. Umar pun berkata, “Barang siapa yang ingin ibunya meratapi putranya, sang anak menjadi yatim, dan sang istri menjadi janda, silakan susul saya.” Akan tetapi, tidak ada satu pun pembesar Quraisy yang berani menyanggupi tantangan Umar bin Khattab r.a.
2. Berani dalam Menegakkan Kebenaran dan Memberantas Kemungkaran
Sikap demikian pernah dilontarkan Umar bin Khattab r.a. sesaat setelah diangkat sebagai khalifah. Pada saat itu Khalifah Umar bin Khattab memberikan pernyataan bahwa beliau tidak akan membiarkan segala bentuk kezaliman sebelum orang yang berbuat zalim tersebut meletakkan pipinya ke tanah dan tapak kaki beliau di atas pipinya yang lain, sehingga mau tunduk kepada kebenaran.
Pernyataan tersebut ternyata benar dan terbukti. Pada saat terjadi peperangan untuk menaklukkan negeri Syam, Khalifah Umar bin Khattab secara tiba-tiba mengganti panglima perangnya. Panglima Khalid bin Walid diberhentikan dari jabatannya dan digantikan oleh Abu Ubaidah. Hal tersebut dilakukan Khalifah Umar bin Khattab karena beliau menilai dalam diri Khalid bin Walid terdapat sikap menyimpang dan menimbulkan kezaliman. Diperoleh informasi bahwa ketika dalam peperangan, Khalid bin Walid sering membunuh orang-orang yang meminta perlindungan dari Islam. Hal itu dikhawatirkan akan menodai kesucian Islam karena orang di luar Islam akan memandang bahwa Islam ditegakkan dengan pedang.
3. Kepedulian terhadap Rakyat Kecil
Ketika menjabat sebagai khalifah, Umar bin Khattab seringkali melakukan kunjungan mendadak ke sejumlah perkampungan yang dihuni rakyatnya. Khalifah Umar bin Khattab r.a. merasa khawatir jika ada rakyatnya yang mengalami kelaparan, kesusahan, dan sebagainya.
Suatu ketika Khalifah Umar bin Khattab r.a. melakukan perjalanan malam seorang diri untuk menyelidiki keadaan rakyatnya. Di salah satu rumah penduduk, beliau mendapati tangisan anak-anak kecil. Beliau pun mengintip ke dalam rumah dan didapatinya anak-anak sedang menangis meminta makan, sementara ibunya sedang memasak. Ditungguinya kejadian tersebut cukup lama, akhirnya tangisan anak-anak itu pun berhenti. Akan tetapi, ibunya juga belum selesai memasak. Dengan demikian, anak-anak tadi tertidur karena lelah menunggui ibunya memasak
Dengan penuh tanda tanya, akhirnya Khalifah Umar bin Khattab mengetuk pintu dan menemui ibu tersebut, seraya bertanya, “Apa yang sebenarnya ibu masak, sehingga sejak tadi tidak diangkat dan belum matang? Lalu, kenapa ibu membiarkan anak-anak itu tertidur kelelahan karena menangis dengan rasa lapar dan menunggui masakan ibu yang belum matang?” Kemudian ibu itu menjawab, “Tidak ada makanan yang saya rebus, itu hanya air dan batu. Semua itu terpaksa saya lakukan karena hari ini tidak ada makanan.” Ibu tersebut menjawab semua pertanyaan tanpa mengetahui bahwa yang bertanya tadi adalah Khalifah Umar bin Khattab r.a., presidennya.
zuhud
3.Utsman bin Affan adalah sahabat nabi dan juga khalifah ketiga dalam Khulafaur Rasyidin. Beliau dikenal sebagai pedagang yang kaya raya dan handal dalam bidang ekonomi namun sangat dermawan. Banyak bantuan ekonomi yang diberikannya kepada umat Islam di awal dari dakwah islam.
PENJELASAN :
Yang Ali bin Abi Thalib, saya gak tau maaf ya
Semoga dengan pertanyaan yang sudah terjawab oleh zenn916 dapat membantu memudahkan mengerjakan soal, tugas dan PR sekolah kalian.
Apabila terdapat kesalahan dalam mengerjakan soal, silahkan koreksi jawaban dengan mengirimkan email ke yomemimo.com melalui halaman Contact
Last Update: Fri, 19 Aug 22