Jawaban:

Dinamakan 'Amul Wufud karena pada tahun itu (9 Hijriyah) datang berbagai utusan dari beberapa kabilah menemui Rasulullah untuk menyatakan bahwa mereka beserta kabilahnya tertarik dan masuk dalam Agama Islam.

Sebagaimana disebutkan dalam kitab referensi sejarah berjudul Rahiqul Makhtum, karya Syaikh Shafiyur Rahman Al-Mubarakfury, sejatinya para utusan ini telah datang bahkan sejak tahun ke-5 Hijriyah yakni dengan datangnya Munqid bin Hayyan dari kabilah Abdul Qais. Begitupun juga dengan utusan dari kabilah Daus yang menemui Rasulullah di Khaibar tahun ke-7 Hijriyah sejumlah 80 keluarga. Terdapat juga Farwah bin Amr Al-Judzamy yang berasal dari daerah Mu'an, suatu daerah yang masih berada dalam kekuasaan Romawi.

Sedangkan di tahun ke-8 Hijriyah muncul Ziyad bin Al-Harits yang berasal dari daerah Shuda' di Yaman. Dia mendatangi Rasulullah yang semula sudah siap untuk mengirimkan pasukan perangnya guna memerangi kaum Shuda', namun Ziyad bin Al-Haris datang dengan membawa berita bahwa kaumnya telah siap untuk memeluk Islam, sehingga dengan berita itu pun Rasulullah memerintahkan agar pasukan perangummat Islam ditarik, dan 15 utusan dari

Shuda' datang kepada Nabi menyatakan

sumpah setia pada ajaran Islam.

Di tahun ke-8 Hijriyah pula muncul Ka'ab bin Zuhair seorang penyair terkenal yang diantara syair-syairnya kerap ia sisipkan beberapa sindiran pedas dan celaan terhadap Rasulullah. Dia datang ke Madinah di tahun itu dan menyatakan dirinya masuk Islam.

Sedangkan puncak dari wufud (utusan-utusan) itu adalah pada tahun ke-9 Hijriyah, yakni setelah Ummat Islam. mengadakan Fathu Makkah

Penjelasan:

semoga membantu