Jawaban:

Bangsa Belanda pertama kali datang ke Indonesia pada abad ke-16, tepatnya pada tahun 1596 ketika penjelajah Belanda, Cornelis de Houtman, tiba di Pelabuhan Banten. Pada saat itu, mereka datang untuk mencari rempah-rempah seperti lada, cengkeh, dan pala yang menjadi barang yang sangat berharga dan dicari di Eropa.

Selama beberapa dekade berikutnya, Belanda memperluas perdagangan rempah-rempahnya dengan membentuk perjanjian dengan raja-raja lokal di daerah-daerah seperti Aceh, Palembang, Banten, dan Makassar. Namun, seiring waktu, Belanda juga mulai mendirikan benteng-benteng perdagangan dan koloni-koloni kecil di wilayah-wilayah yang mereka klaim sebagai wilayah kekuasaan mereka.

Pada awal abad ke-17, Belanda mendirikan Perusahaan Hindia Timur Belanda (VOC) yang merupakan sebuah perusahaan dagang besar yang diberi kuasa oleh pemerintah Belanda untuk mengelola perdagangan di wilayah Asia Timur. Melalui VOC, Belanda semakin gencar mengeksploitasi sumber daya alam Indonesia, termasuk memperluas lahan perkebunan dan mengeksploitasi tambang emas dan tembaga.

Kedatangan Belanda ke Indonesia tidak hanya untuk tujuan perdagangan, namun juga untuk menguasai wilayah dan meluaskan kekuasaannya di Asia. Pada abad ke-18, Belanda berhasil menguasai hampir seluruh wilayah Indonesia kecuali wilayah Aceh, yang baru berhasil dikuasai pada awal abad ke-20.

Selama masa penjajahan Belanda, Indonesia mengalami berbagai macam penindasan dan eksploitasi. Rakyat Indonesia harus bekerja keras dan membayar pajak yang tinggi kepada pemerintah Belanda. Banyak petani yang dipaksa menanam tanaman komersial seperti kopi, teh, dan karet, sementara makanan mereka sendiri terbatas. Pendidikan juga dibatasi hanya untuk kalangan tertentu saja.

Perjuangan untuk membebaskan diri dari penjajahan Belanda akhirnya berhasil pada tahun 1945 dengan proklamasi kemerdekaan Indonesia.