Jawaban:

Pada 1960-an beberapa ilmuwan mulai memandang Stonehenge dengan cara baru.

Tampaknya jika Anda mengambil semua data survei presisi tentang lokasi batu dan mengisi lubang di situs Stonehenge, dan memasukkannya ke dalam komputer (alat penelitian yang sangat baru 40 tahun yang lalu), segala macam hal yang menakjubkan mulai muncul.

Jika data survei ini dijalankan bersamaan dengan program astronomi modern, misalnya, tampaknya para pembangun awal tahun 2600 SM adalah astronom canggih yang 'observatorium neolitik' di Dataran Salisbury dapat digunakan tidak hanya untuk menemukan titik matahari terbit pada pertengahan musim panas, tetapi juga untuk membuat kalender, memprediksi gerhana berikutnya dan segala macam hal lainnya juga.