Berikut ini adalah pertanyaan dari evanderlukman pada mata pelajaran Sejarah untuk jenjang Sekolah Dasar
Jawaban dan Penjelasan
Berikut ini adalah pilihan jawaban terbaik dari pertanyaan diatas.
Jawaban:
Dengan apakah kita menggambarkan sebuah salib? Penderitaan? Harapan? Kesia-siaan? Kematian? Salib, tanpa kita sadari, adalah hidup kita sendiri. Salib dalam peristiwa 2000 tahun lebih yang lalu menggambarkan : 1. Sistem Hukum, termasuk di dalamnya adalah politik, mengingat saat itu Perwalian Romawi yang sebenarnya sudah lepas tangan atas tuduhan terhadap Kristus Yesus akhirnya mengakomodir "permintaan" Imam Yahudi dan masyarakat untuk menghukum Kristus Yesus. Otoritas Kerajaan Yahudi saat itu pun menyerahkan sepenuhnya hukuman terhadap Kristus kepada Perwalian Romawi. Di sisi lain, dalam dimensi keimanan, salib merupakan 2. harapan. Harapan akan kehidupan yang lebih baik karena Kasih Karunia Tuhan kepada kita manusia. Di dalam pengertian ini pula Salib merupakan pengorbanan luhur Kristus Yesus. Kedua hal ini tercermin dalam sikap para penjahat yang disalibkan bersama Kristus Yesus. Seorang di antaranya menganggap kenyataan disalibkan adalah hukuman baginya yang tidak bisa dielakkan lagi, sedangkan seorang lainnya melihat adalah pengharapan agar hidup bersama Kristus Yesus di surga. Melihat dua hal ini, nyatalah bahwa yang dimaksudkan sebagai salib adalah hidup kita sendiri. Di mana sebagai manusia kita harus hidup menuruti aturan yang berlaku. Tetapi di saat yang sama, kita juga berharap penuh agar dalam kehidupan ini kita senantiasa diberi kesempatan untuk mendapatkan sesuatu yang lebih baik bukan saja dari hari ke hari tetapi dalam setiap saatnya. Dari hal ini, patutlah direnungkan ucapan Kristus Yesus,"Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya setiap hari dan mengikut Aku." (Lukas 9:23, Markus 8:34, Matius 16:24) Bahkan lebih dalam lagi, Beliau berkata,"Barangsiapa tidak memikul salibnya dan mengikut Aku, ia tidak layak bagi-Ku." (Matius 10:38) Hidup adalah kenyataan. Sedangkan Diri adalah kemauan atau nafsu. Menyangkal diri dan memikul salib artinya hidup tidak menurut kehendak/kemauan/nafsu pribadi melainkan hidup seturut dengan aturan dan sesuai dengan harapan. Harapan itu pernah pribadi. Harapan pasti melibatkan orang lain. Inilah kenapa harapan berbeda dengan nafsu/kemauan/kehendak pribadi. Harapan itu umumnya bersifat lebih luas dari sekedar wilayah pribadi. Hukum juga bersifat non pribadi. Hukum dibuat untuk membuat kehidupan pribadi jadi lebih baik, jadi lebih teratur. Terutama ketika menyangkut persinggungan antar pribadi. Dengan demikian, menyangkal diri dan memikul salib adalah menjalani kehidupan kita dengan sebaik-baiknya menuruti aturan dan harapan. Pesan selanjutnya adalah "mengikuti (teladan) Dia." Jadi jika dilihat secara komplit pesan tersebut adalah menjalani kehidupan dengan mengikuti aturan dan harapan kita sesuai dengan apa yang telah disampaikan oleh Kristus Yesus. Itulah yang menjadi beban kita setiap hari. Salam Damai, Riski Nanda dwiA
Kreator: by Nanda
Penjelasan:
semoga membantu
Semoga dengan pertanyaan yang sudah terjawab oleh galuh777757 dapat membantu memudahkan mengerjakan soal, tugas dan PR sekolah kalian.
Apabila terdapat kesalahan dalam mengerjakan soal, silahkan koreksi jawaban dengan mengirimkan email ke yomemimo.com melalui halaman Contact
Last Update: Mon, 01 May 23