biografi tokoh atau raja yang di jadikan modeling karakter di

Berikut ini adalah pertanyaan dari nafialahiza pada mata pelajaran Sejarah untuk jenjang Sekolah Dasar

Biografi tokoh atau raja yang di jadikan modeling karakter di kerajaan Dompu ​

Jawaban dan Penjelasan

Berikut ini adalah pilihan jawaban terbaik dari pertanyaan diatas.

Bagian I

DOMPU TELAH EKSIS BERABAD-ABAD

1. Ada Sebelum Sumpah Palapa

Judul di atas tidak mengada-ada. Dompu dulu memang pernah merupakan sebuah kerajaan yang berjaya, mandiri dan kuat. Buktinya dapat dilihat dalam catatan sejarah kerajaan Majapahit yang berpusat di Jawa. Ketika Gajah Mada, Patih Mangkubumi Majapahit hendak menyatukan seluruh Nusantara, dia menemukan masih ada 10 “nagari” yang perlu ditundukkan untuk mewujudkan Nusantara di bawah satu panji, Majapahit, sehingga menyebabkan ia harus mengeluarkan Sumpah Palapa yang terkenal itu.

Menurut Muhammad Yamin (2005, hlm. 52), di muka para menteri dan di tengah-tengah paseban, Gajah Mada mengucapkan janji, “Saya baru akan berhenti berpuasa makan palapa, jikalau seluruh Nusantara bertakluk dibawah kekuasaan Negara; jikalau Gurun, Seram, Tanjungpura, Haru, Pahang, Dompo, Bali, Sunda, Palembang dan Tumasik sudah dikalahkan.”

Sumpah palapa di ucapkan Gajah Mada pada tahun 1331, pada awal kekuasaan Gajah Mada sebagai patih Mangkubumi Majapahit, saat mana Negara Majapahit baru berkembang di Jawa Tengah dan Jawa Timur, dan imperiumnya belum melingkar seluruh daerah Nusantara.

Bagi sebagian kerabat istana Majapahit saat itu, Sumpah Palapa dinilai terlampau mengerikan dan dianggap mustahil dapat menjadi kenyataan, mengingat kerajaan-kerajaan yang hendak ditaklukkan bukanlah lawan-lawan yang enteng.

Oleh seba itu, sewaktu Sumpah Palapa diucapkan, menurut Muhammad Yamin (2005, hlm. 53), terdengarlah makian dan ejekan yang tidak merdu bunyinya. “Ra Kembar dan Ra Banyak dengan terus terang mengatakan tak mau percaya kepada kemenangan Gajah Mada dan terus memaki-maki dengan perkataan yang kasar-kasar. Jabung-terewas dan Lembu-peteng tertawa-tawa mengejekkan Gajah Mada yang dianggap sombong dan tinggi hati itu.” Tetapi ternyata, penyatuan Nusantara berhasil diwujudkan Gajah Mada.

Hanya saja, sejak Sumpah Palapa dikeluarkan, tidak serta merta impian Gajah Mada tercapai. Butuh waktu puluhan tahun. Penyerbuan pertama Majapahit atas Dompu dilakukan tahun 1344 dengan pasukan yang dikomandani Tumenggung Nala. Tetapi gagal. Dompu baru berhasil di tundukkan pada tahun 1357, setelah Gajah Mada mengutus lagi Tumenggung Nala yang dibantu pasukan dari Bali di bawah pimpinan Panglima Soka.

Kesuksesan menaklukan Dompu ini merupakan salah satu peristiwa yang paling penting dalam catatan keberhasilan Gajah Mada menyatukan Nusantara, sejajar dengan peristiwa penting lain yang didapatkannya pada tahun yang sama, berupa kegagalan, yaitu pecahnya perang Bubat melawan kerajaan Pakuan Pajajaran yang berakibat tewasnya Prabu Ratu Dewata (Seri Baduga Maharaja), raja Pakuan Pajajaran bersama putrinya, Diyah Pitaloka alias Citrasymi yang hendak dipersunting raja Majapahit, Prabu Hayam Wuruk. Sejarah kemudian mencatat, hubungan Jawa dana Sunda terganggu akibat peristiwa itu. Terbukti, sampai sekarang tidak ada nama jalan Gajah Mada dan Hayam Wuruk di tanah Pasundan.

Cerita tentang penundukan Dompu dipaparkan dalam “Pupuh LXXII” : kitab Negarakertagama. Ini menunjukkan betapa pentingnya sebuah Kerajaan Dompo kala itu bagi Majapahit. “Pupuh” yang terbagi ke dalam enam bagian ini bertemakan tentang Tumenggung Nala. Persisnya pada bagian ketiga tertulis sebagai berikut: Keturunan orang cerdik dan setia; Selalu memangku pangkat pahlawan; Pernah menundukan Negara Dompo; Serba ulet menaggulangi musuh. (Slamet Mulyana, “Nagarakertagama dan Tafsir sejarahnya”).

Usai dikuasai, Raja Dompo dibawa menghadap Prabu Hayam Wuruk di Istana Majapahit. Sang raja bersama dua putrinya, dan dua gadis kerabat istana kerajaan Dompo – yang kesemuanya dilukiskan cantik-cantik – semula pasrah karena menyangka akan dipenjarakan, tetapi ternyata disambut meriah oleh Majapahit. Prabu Hayam Wuruk justru berterima kasih kepada Dompo mau bersedia menyatu dengan Majapahit untuk bersama-sama menggapai kebesaran, dan ia mempersilahkan Raja Dompo melanjutkan pemerintahannya sebagaimana biasa. Persatuan dan kesatuan yang dibutuhkan Majapahit, menurut Prabu Hayam Wuruk, untuk mencegah upaya yang dilakukan (kerajaan) Tartar yang tak pernah berhenti melebarkan kekuasaannya. (Langit Kresna Hariadi, 2006).

Jika dimulai dari catatan sejarah kerajaan Majapahit saja yang berabad-abad lalu Dompu telah eksis sebagai sebuah Negara berbentuk kerajaan, berarti jauh sebelum lahirnya Sumpah Palapa oleh Gajah Mada tahun 1331, Kerajaan Dompu sudah mengibarkan panji-panji kebesaran. Keberadaannya bahkan lebih dahulu dibanding kerajaan Pakuan Pajajaran yang berdiri kira-kira tahun 1333 di Parahiangan Timur dekat Bogor, di kaki Gunung Salak-Gunung Gede. Kerajaan Pakuan Pajajaran merupakan lanjutan kerajaan Galuh yang Pusatnya terletak di Kawali dekat Ciamis.

Semoga dengan pertanyaan yang sudah terjawab oleh zahrahemalia dapat membantu memudahkan mengerjakan soal, tugas dan PR sekolah kalian.

Apabila terdapat kesalahan dalam mengerjakan soal, silahkan koreksi jawaban dengan mengirimkan email ke yomemimo.com melalui halaman Contact

Last Update: Sun, 12 Mar 23