1.

a.

لاَ عِبَدْ يَشْرَبْ اَلْمَاءَ ثُمَّ يَنَالُ عِنْدَ اللّهَ اَجْرَأَ عْظَمُ مِنَ الْعِبَدِ الَّذِيْ يَشْرَبْ اَلْمَاء فَيَغْضُبْ مِنَ اللّه (روه ابن ما جه )

b.

لَيْسَ الشَّدِيدُ بِالصُّرُعَةِ، اِنَّمَا الشَّدِيدَ الَّذِي يَمْلِكُ نَفْسَهُ عِنْدَ الْغَضَبِ( مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ )

c.

إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الرِّفْقَ فِي الْأَمْرِ كُلِّهِ ( مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ )

2.

a. Q. S Al imran/3: 134

الَّذِيْنَ يُنْفِقُوْنَ فِى السَّرَّۤاءِ وَالضَّرَّۤاءِ وَالْكٰظِمِيْنَ الْغَيْظَ وَالْعَافِيْنَ عَنِ النَّاسِۗ وَاللّٰهُ يُحِبُّ الْمُحْسِنِيْنَۚ

Terjemahan

"(yaitu) orang yang berinfak, baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang lain. Dan Allah mencintai orang yang berbuat kebaikan."

b. Q. S As syuara'/42: 43

وَلَمَنْ صَبَرَ وَغَفَرَ اِنَّ ذٰلِكَ لَمِنْ عَزْمِ الْاُمُوْرِ ࣖ

Terjemahan

"Tetapi barangsiapa bersabar dan memaafkan, sungguh yang demikian itu termasuk perbuatan yang mulia."

3.

a. Mereka adalah orang yang terus-menerus berinfak di jalan Allah, baik di waktu lapang, mempunyai kelebihan harta setelah kebutuhannya terpenuhi, maupun sempit, yaitu tidak memiliki kelebihan, dan orang-orang yang menahan amarahnya akibat faktor apa pun yang memancing kemarahan dan memaafkan kesalahan orang lain. Dan akan sangat terpuji orang yang mampu berbuat baik terhadap orang yang pernah berbuat salah atau jahat kepadanya, karena Allah mencintai, melimpahkan rahmat-Nya tiada henti kepada orang yang berbuat kebaikan. Pesan-pesan yang mirip dengan kandungan ayat ini disampaikan pula melalui Surah an-Nahl/16: 126; asy-Syura/42: 40 dan 43.

b. Akan tetapi, barang siapa bersabar terhadap kezaliman dengan tidak melakukan pembalasan atas kezaliman itu dan memaafkannya, sungguh yang demikian itu termasuk perbuatan yang mulia.