32. Bagaimanakah sistem kekhalifahan di kalangan para sahabat berubah menjadi

Berikut ini adalah pertanyaan dari aya884984 pada mata pelajaran Sejarah untuk jenjang Sekolah Dasar

32. Bagaimanakah sistem kekhalifahan di kalangan para sahabat berubah menjadi kerajaan dengan peralihan kekuasaan turun temurun? ​

Jawaban dan Penjelasan

Berikut ini adalah pilihan jawaban terbaik dari pertanyaan diatas.

Jawaban:

Sistem kekhalifahan pada masa awal Islam di kalangan para sahabat berbeda dengan sistem kerajaan dengan peralihan kekuasaan turun temurun. Berikut adalah gambaran tentang bagaimana perubahan tersebut terjadi:

Sistem Kekhalifahan pada Masa Awal Islam:

Pada masa awal Islam, setelah wafatnya Nabi Muhammad SAW, para sahabat memilih seorang khalifah (pemimpin) yang dipandang paling layak dan kompeten untuk memimpin umat Muslim. Khalifah dipilih berdasarkan konsensus atau musyawarah dari kalangan para sahabat. Khalifah bertugas sebagai pemimpin politik dan spiritual umat Muslim, mengambil keputusan berdasarkan prinsip-prinsip Islam dan melaksanakan tugas-tugas negara dengan mengacu pada Al-Qur'an dan Sunnah.

Perubahan Menjadi Sistem Kerajaan:

Pada masa pemerintahan beberapa khalifah, terjadi perubahan dalam sistem pemerintahan yang awalnya berdasarkan kekhalifahan menjadi sistem kerajaan dengan peralihan kekuasaan turun temurun. Perubahan ini terjadi seiring dengan perluasan wilayah kekuasaan Islam dan pertumbuhan populasi umat Muslim.

Beberapa faktor yang menyebabkan perubahan ini antara lain:

a. Pengaruh Budaya Non-Islam: Dalam mengelola wilayah yang baru ditaklukkan, terjadi interaksi dengan budaya-budaya non-Islam yang memiliki sistem pemerintahan berbasis kerajaan. Hal ini mempengaruhi pola pemikiran dan tata kelola pemerintahan para penguasa Muslim.

b. Kebutuhan Administrasi yang Kompleks: Dengan berkembangnya wilayah kekuasaan dan meningkatnya kompleksitas administrasi, sistem kekhalifahan yang berbasis pada konsensus dan musyawarah menjadi kurang efisien untuk mengambil keputusan yang cepat dan tepat. Oleh karena itu, beberapa khalifah mulai mengadopsi struktur pemerintahan yang lebih terpusat dengan peralihan kekuasaan secara turun temurun.

c. Faktor Keluarga dan Keturunan: Pengaruh nepotisme dan faktor keturunan juga ikut berperan dalam peralihan kekuasaan turun temurun. Beberapa khalifah memilih atau menunjuk anggota keluarganya sebagai penerus kekuasaan, yang kemudian membentuk dinasti atau kerajaan.

Hal ini menyebabkan pergeseran dari sistem kekhalifahan yang berbasis pada konsensus dan musyawarah, menuju sistem kerajaan yang mengedepankan pewarisan kekuasaan dari satu generasi ke generasi berikutnya.

Perubahan ini tidak terjadi secara serentak di seluruh wilayah kekuasaan Islam, dan terdapat perbedaan dalam pola pemerintahan di berbagai daerah. Beberapa contoh dinasti yang muncul setelah masa kekhalifahan adalah Umayyah, Abbasiyah, dan lain-lain.

Semoga dengan pertanyaan yang sudah terjawab oleh edyfr17 dapat membantu memudahkan mengerjakan soal, tugas dan PR sekolah kalian.

Apabila terdapat kesalahan dalam mengerjakan soal, silahkan koreksi jawaban dengan mengirimkan email ke yomemimo.com melalui halaman Contact

Last Update: Sun, 13 Aug 23