1. perdagangan, karena sebagian besar bangsa asing yang datang atau para wali menyebarkan ajaran islam dengan cara tersebut.

2. Satu bukti penting tentamng penyebaran islam di indonesia mulai pada abad ke-11 adalah Makam panjang di daerah Leran Manyar, Gresik, yaitu makam Fatimah Binti Maimun dan rombongannya. Pada makam itu terdapat prasati huruf Arab Riq’ah yang berangka tahun (dimasehikan 1082)

3. kurang tau kak, tapi jika 'tugas penyebar agama' bagi syekh atau wali umumnya ya bagaimana cara menyebarkan ajaran islam, bagaimana agar ajaran tersebut dapat diterima dengan baik, dan dilaksanakan dengan baik. nah saya dapati, para syekh tsb di kalimantan, perannya sangat mulia juga, contohnya :

a. syekh muhammad arsyad al banjari

- membangun dan membuka pondok pesantren (sistem pendidikan dan pengajaran yang berbeda) dengan nama Dalam Pagar

- dakwah nya tidak hanya bil hal, namun bil kitabah dan bil lisan juga

- membangun kampung sepulang dari mekkah, tempatnya menuntut ilmu, yang kemudian dinamakan kampung Dalam Pagar

- beliau juga mengaplikasikan keilmuannya ke dalam tulisan2, karyanya yang paling terkenal adalah kitab sabilal muhtadin

b. syekh muhammad nafis al banjari

beliau dikenal sebagai pakar ilmu kalam dan tasawuf. Dengan keilmuannya, ia berhasil menorehkan prestasi sebagai salah seorang ulama terkemuka Nusantara. Dialah pengarang “Durr Al-Nafis”, kitab berbahasa Jawi yang dicetak berulang-ulang di Timur Tengah dan Nusantara, yang masih dibaca sampai sekarang.

- melahirkan pejuang anti belanda di daerah kelua, jauh dari pusat kekuasaan banjarmasin

- dikenal sbg sosok pengembang tasawuf yang terkenal

- Dia memerankan dirinya sebagai ulama sufi kelana yang khas, keluar-masuk hutan menyebarkan ajaran Allah dan Rasul-Nya

4. tokoh penyebar agama islam di aceh :

- Hamzah Fansuri.

- Syamsudin Al-sumatrani.

- Naruddi Ar-raini.

- Abdul Rauf Al-singkili.

4 itu yang utama, ulama besar yang berpengaruh di aceh, selain itu tokoh penyebar agama islam di aceh ada dari kalangan kesultanan aceh yakni, sultan alauddin riyat syah dan sultan iskamdar muda.