bagaimana kyai haji Kusumo berjuang Muhammadiyah menentang Jepang​

Berikut ini adalah pertanyaan dari hr8245601 pada mata pelajaran Sejarah untuk jenjang Sekolah Dasar

Bagaimana kyai haji Kusumo berjuang Muhammadiyah menentang Jepang​

Jawaban dan Penjelasan

Berikut ini adalah pilihan jawaban terbaik dari pertanyaan diatas.

~`` Jawaban ``~ ฅ^•ﻌ•^ฅ

Ki Bagus Hadikusumo merupakan tokoh Pengurus Besar Muhammadiyah, yang telah memimpin selama 11 tahun sejak 1942 sampai 1953. Ki Bagus terlahir dengan nama R. Hidayat, putra ketiga dari Raden Haji Lurah Hasyim, seorang abdi dalem putihan agama Islam di Kraton Yogyakarta.  

Sejak kecil Ki Bagus hidup di tengah-tengah keluarga santri. Ia mulai memperoleh pendidikan agama dari orang tuanya dan beberapa kiai di Kauman. Setelah tamat dari ‘Sekolah Ongko Loro’ (tiga tahun tingkat sekolah dasar), Ki Bagus belajar di Pesantren Wonokromo, Yogyakarta. Di pesantren ini, Ki Bagus banyak mengkaji kitab-kitab fiqih dan tasawuf.

Meski hanya lulusan sekolah rakyat, karena sejak kecil dididik untuk mengaji di pesantren dan tekun mempelajari kitab-kitab terkenal akhirnya Ki Bagus menjadi orang alim, mubaligh, dan pemimpin umat.  

Hadirnya Ki Bagus Hadikusumo sebagai Ketua PB Muhammadiyah berawal saat terjadi pergolakan politik internasional, yaitu pecahnya Perang Dunia II. Ki Bagus diminta oleh KH. Mas Mansur untuk menggantikannya sebagai Ketua PB Muhammadiyah pada Kongres ke-26 tahun 1937 di Yogyakarta karena Mas Mansur dipaksa menjadi anggota pengurus Pusat Tenaga Rakyat (PUTERA) di Jakarta pada 1942.

Sebelum menjadi Pengurus Besar, Ki Bagus juga pernah menjadi Ketua Majelis Tabligh (1922), Ketua Majelis Tarjih, dan anggota Komisi MPM Hoofdbestuur Muhammadiyah (1926). Selama berkiprah di Muhammadiyah ia juga berhasil merumuskan pokok pemikiran KH. Ahmad Dahlan. Pokok pemikiran tersebut kini menjadi dasar ideologi Muhammadiyah, yaitu Matan Kepribadian Muhammadiyah dan Matan Keyakinan dan Cita-cita Hidup Muhammadiyah.

Saat memimpin Muhammadiyah, Ki Bagus Hadikusumo berani menentang perintah pimpinan tentara Dai Nippon yang terkenal ganas dan kejam. Kala itu umat Islam dan warga Muhammadiyah diperintahkan melakukan upacara kebaktian tiap pagi sebagai penghormatan kepada Dewa Matahari.

Ki Bagus juga sangat produktif dalam menuliskan buah pikirannya. Buku-buku karyanya antara lain Islam sebagai Dasar Negara dan Achlaq Pemimpin. Terdapat pula karya-karyanya yang lain, yaitu Risalah Katresnan Djati (1935), Poestaka Hadi (1936), Poestaka Islam (1940), Poestaka Ichsan (1941), dan Poestaka Iman (1954).  

Dari buku-buku karyanya tersebut tercer­min komitmennya terhadap etika bahkan syariat Islam. Dari komitmen tersebut, Ki Bagus termasuk seorang tokoh yang memiliki kecenderungan kuat untuk pelembagaan Islam.

Ki Bagus Hadikusumo wafat di usia 64 tahun. Kemarin, Selasa, 10 November 2015 bertepatan dengan Hari Pahlawan, ia diberi gelar Pahlawan Nasional Republik Indonesia oleh Presiden Joko Widodo.

Semoga Membantu! Kalau Boleh Jadikan Jawaban Terbaik Ya!

#JadiJuara

(♡´౪`♡)

Semoga dengan pertanyaan yang sudah terjawab oleh unknown dapat membantu memudahkan mengerjakan soal, tugas dan PR sekolah kalian.

Apabila terdapat kesalahan dalam mengerjakan soal, silahkan koreksi jawaban dengan mengirimkan email ke yomemimo.com melalui halaman Contact

Last Update: Sun, 18 Jul 21