1. Apa yang diperbuat umat Israel terhadap Allah?2. Apa akibat

Berikut ini adalah pertanyaan dari derisdarmawan2470 pada mata pelajaran Sejarah untuk jenjang Sekolah Dasar

1. Apa yang diperbuat umat Israel terhadap Allah?2. Apa akibat dari perbuatan Israel itu terhadap Allah?

3. Pesan apa yang diberikan Nabi Yesaya kepada umat Israel?

Baca juga Catatan diatas tentang kitab Yesaya 8:21-23; 9:1, 5-6 untuk menjawab soal diatas!

Mata pelajaran: Agama
Kelas: 6​

Jawaban dan Penjelasan

Berikut ini adalah pilihan jawaban terbaik dari pertanyaan diatas.

Jawaban:

Pemberontakan Israel, Kesetiaan Allah, dan Pembenaran Kita

Setelah Firaun membiarkan bangsa itu pergi, Allah tidak menuntun mereka melalui jalan ke negeri orang Filistin, walaupun jalan ini yang paling dekat; sebab firman Allah: “Jangan-jangan bangsa itu menyesal, apabila mereka menghadapi peperangan, sehingga mereka kembali ke Mesir.” Tetapi Allah menuntun bangsa itu berputar melalui jalan di padang gurun menuju ke Laut Teberau. Dengan siap sedia berperang berjalanlah orang Israel dari tanah Mesir. (Kel. 13:17-18)

Rencana Allah

Kedua penggalan ayat di atas adalah pembuka dari perikop di dalam Keluaran 13 dengan judul yang diberikan oleh LAI “Allah menuntun umat-Nya”. Konteks dari perikop ini adalah persiapan keluarnya bangsa Israel dari tanah perbudakan Mesir. Sangat jelas dikatakan bahwa perjalanan bangsa Israel di padang gurun adalah inisiatif dari Allah sendiri. Tetapi kita harus teliti bahwa ketika dikatakan di dalam ayat 18 “Allah menuntun bangsa itu berputar melalui jalan di padang gurun…”, ini bukanlah pengembaraan Israel di padang gurun selama 40 tahun yang sering kali kita dengar ceritanya. Kita akan melihat nanti bahwa berputar-putarnya bangsa Israel selama 40 tahun di padang gurun adalah akibat dosa mereka sendiri.

Di sini jelas dikatakan bahwa Allah sendiri yang memutar rute perjalanan Israel. Perjalanan Israel ke tanah perjanjian sebenarnya sangat dekat jikalau melewati “jalan negeri orang Filistin” (ay. 17) atau yang disebut sebagai “Way of the Land of the Philistines”. Kita akan menggaruk-garuk kepala dan bertanya mengapa Allah sengaja memutar perjalanan bangsa Israel? Alasannya tidak dijelaskan secara mendetail di dalam perikop ini. Tetapi Musa mencatat perkataan Allah sendiri,“Jangan-jangan bangsa itu menyesal, apabila mereka menghadapi peperangan, sehingga mereka kembali ke Mesir” (ay. 17).

Kita dapat membayangkan bahwa Israel yang baru saja keluar dari Mesir itu ibaratnya masih kanak-kanak secara rohani. Selama perbudakan di Mesir, bangsa ini belum pernah melihat pekerjaan TUHAN selain dari kesepuluh tulah. Bahkan firman Allah kepada Israel yang menyatakan “Akulah TUHAN” tidak terlalu digubris oleh mereka (Kel. 6:8). Sungguh Israel tidak mungkin siap menghadapi kesulitan dan bahaya besar yang menanti mereka. Mereka pasti akan begitu mudah meninggalkan Allah yang memanggil mereka keluar dari Mesir. Di sini kita dapat belajar tentang kasih Allah yang dinyatakan di dalam rencana-Nya yang sering kali tidak dapat kita selami. Rencana Allah begitu mendetail sehingga Dia tahu jalan mana yang seharusnya dilalui Israel.

Tetapi kita juga tidak perlu memiliki pembacaan bahwa Allah mau menghindarkan bangsa Israel dari berbagai kesulitan atau ujian karena kita akan melihat bahwa di dalam rute yang panjang dan berputar ini pun Israel banyak mengalami ujian. Juga tidak dapat dipungkiri bahwa di dalam tiap ujian tersebut Israel meneriakkan sungut-sungut mereka di hadapan Allah. Allah begitu mengasihi anak-anak-Nya yang lemah dan justru Allah yang mengasihi mereka yang lemah ini juga adalah Allah yang mau agar mereka bertumbuh melalui ujian-ujian. Tetapi Allah tahu saat yang tepat untuk memberikan ujian-ujian tersebut. Dia tahu takaran iman anak-anak-Nya. Allah tidak terlalu cepat dan tidak terlalu lambat. Ada kalanya Tuhan membawa kita masuk ke dalam ujian yang relatif lebih “sederhana/mudah” sebelum masuk ke dalam ujian yang lebih “besar/sulit”. Baik itu ujian yang mudah atau sulit, Allah mau kita belajar bergantung dan beriman kepada Dia, karena kita begitu lemah dan mudah meninggalkan Dia. Kita akan melihat respons Allah ketika Israel masuk ke dalam ujian demi ujian dan sungut-sungut yang diteriakkan mereka di padang gurun.

Semoga dengan pertanyaan yang sudah terjawab oleh shhhhhhh1 dapat membantu memudahkan mengerjakan soal, tugas dan PR sekolah kalian.

Apabila terdapat kesalahan dalam mengerjakan soal, silahkan koreksi jawaban dengan mengirimkan email ke yomemimo.com melalui halaman Contact

Last Update: Sun, 06 Jun 21