Menjadi Teladan Dalam Perkataan

Apa yang keluar dari mulut itu mencerminkan dalam hati. Kalau hati kita baik akan keluar kata-kata yang baik, begitu juga sebaliknya, hati yang buruk akan menghasilkan perkataan yang buruk.

Kita adalah ciptaan baru, yang telah ditebus dengan darah yang mahal. Karena itu kita harus menjadi teladan dalam perkataan kita. Setiap kata sia-sia yang diucapkan harus dipertanggung jawabkan pada hari penghakiman.

Kita mau meneladani Yesus, ketika ia dicaci, ia tidak mencaci maki (1 Petrus 2:23)

Bagaimana cara menjaga perkataan kita:

1. Doa minta pertolongan Tuhan. (Mazmur 141:3) seperti pe-mazmur yang meminta pertolongan Tuhan untuk menjaga mulut dan bibirnya

2. Tahu kapan waktunya untuk diam dan kapan harus bicara. (Mazmur 39:2) lidah seperti api yang dapat diukur, sebaiknya kita memilih kata-kata yang sia-sia

3. Tidak gosip / fitnah dan berkata kotor .

4. Berfikir dahulu baru bicara (Yakobus 1:19) Kata-kata agar kita cepat mendengar, tetapi lambat kata-kata .

5. Tidak ada yang membangkitkan roh bagi orang lain. (Amsal 15:1) Ucapan perkataan yang pedas dapat membangkitkan kemarahan.