Jawaban:

Karena terjadinya perbedaan pembelajaran Al-Qur'an di beberapa pelosok wilayah. Perbedaan itu meliputi susunan surah-surahnya atau lafal (dialek)-nya.

Penjelasan:

Ketika wilayah Islam makin luas, makin terlihat perbedaan dialek satu daerah dengan daerah lainnya. Salah seorang sahabat yang bernama Huzaifah bin Yaman melihat perselisihan antara tentara Islam ketika menaklukkan Armenia dan Azerbaijan. Masing-masing dari mereka menganggap bahwa cara membaca Al-Qur'an yang dilakukannya adalah yang paling baik dan benar.

Perselisihan tersebut kemudian dilaporkan oleh Huzaifah bin Yaman kepada Khalifah Usman bin Affan. Selanjutnya, Khalifah Usman bin Affan mengambil sebuah tindakan, yaitu membentuk sebuah panitia penyusun Al-Qur'an. Panitia ini diketuai oleh Zaid bin Sabit. Adapun anggotanya adalah Abdullah bin Zubair dan Abdurrahman bin Haris. Panitia tersebut bertugas untuk menyalin ulang ayat-ayat Al-Qur'an dalam sebuah buku yang disebut mushaf. Penyalinan tersebut harus berpedoman kepada bacaan mereka yang menghafalkan Al-Qur'an. Apabila terdapat perbedaan dalam pembacaan, yang ditulis adalah yang berdialek Quraisy. Hal itu disebabkan oleh Alquran diturunkan dalam dialek Quraisy.

Semoga membantu (◕ᴗ◕✿)