Jawaban:

1.Dalam ayat Alquran dikatakan sebagai Mad Tamkin, apabila ditemukan tiga ciri-ciri, yaitu:

1) Apabila ada huruf wau sukun yang sebelumnya huruf berharokat dhammah dan diikuti dengan wau berharakat sesudahnya. Sama halnya dengan huruf ya’ sukun sebelumnya huruf berharokat kasrah dan diikuti dengan ya’ berharakat setelahnya, contoh:

قاَلوُاوَهُمْ

اَمَنوُاوَعَمِلوُا

فِيْ يَوْم

الَّذِيْ يُوَسْوِسُ

2) Apabila terdapat wau berharakat dhomah, diikuti setelahnya wau sukun. Begitu juga dengan ya’ berharakat kasroh yang diikuti dengan ya’ sukun. Contoh:

يَلْوُوْنَ

لاَ يَسْتَحْيِيْ

3) Apabila terdapat ya’ bertasydid dengan harakat kashroh diikuti dengan ya’ sukun Contoh:

حُيِّيْتُمْ

عِلِيِّيْن

2.Suatu bacaan disebut Mad Badal apabila terdapat hamzah bertemu dengan Mad. Bacaan Mad itu berasal dari hamzah sukun atau mati. Kemudian huruf hamzah itu diubah dan digantikan dengan Alif ( ا ), Wau ( و ), atau Ya' ( ي ). Panjang bacaan dari Mad Badal yakni 2 harakat atau ketukan.

3.Ciri-ciri mad shilah qashirah yakni sebagai berikut:

Ha' dhomir tunggal yang hanya berharakat kasrah atau dhomah;

Didahului dan diikuti oleh huruf hidup;

Tidak bertemu dengan hamzah (kalo bertemu dengan hamzah namanya mad shilah thowilah dan dibaca enam ketukan);

Huruf sebelum dan sesudahnya tidak berharakat sukun.

Penjelasan:

maaf kalo salah