Jawaban:

Reformasi di Indonesia, terutama Reformasi 1998, membawa perubahan yang signifikan dalam perekonomian Indonesia. Beberapa perubahan mendasar yang terjadi sebagai akibat dari reformasi tersebut antara lain:

1. Penurunan tingkat inflasi dan stabilnya nilai tukar rupiah: Reformasi mengubah banyak aspek perekonomian Indonesia, termasuk pengurangan subsidi, liberalisasi perdagangan, dan deregulasi sektor keuangan. Hal ini berdampak pada penurunan tingkat inflasi dan stabilnya nilai tukar rupiah.
2. Pembukaan sektor industri dan pasar: Reformasi membuka pasar Indonesia untuk persaingan internasional dan mempromosikan investasi asing ke Indonesia. Hal ini membawa keberhasilan sektor industri di Indonesia, dan juga membuka lapangan kerja baru
3. Perbaikan infrastruktur: Reformasi telah memperbaiki infrastruktur di Indonesia, dengan meningkatkan akses ke jalan tol, bandara, pelabuhan, dan lain-lain. Hal ini berdampak pada meningkatnya pertumbuhan ekonomi di daerah-daerah dan meningkatkan kualitas hidup warga.

Namun, dampak perubahan mendasar dalam perekonomian Indonesia pasca reformasi juga bisa tak terkendali. Beberapa risiko yang dapat terjadi adalah:

1. Ketidakadilan sosial dan ketimpangan ekonomi: Reformasi tidak menjamin kesetaraan sosial dan ekonomi bagi seluruh warga. Ketidakadilan sosial dan ketimpangan ekonomi bisa meningkat dan memicu ketegangan sosial.
2. Korupsi dan ketidakstabilan politik: Reformasi dapat memperburuk korupsi dan ketidakstabilan politik. Jika reformasi tidak dilaksanakan secara bertanggung jawab, ini dapat berdampak negatif pada investasi dan pertumbuhan ekonomi.
3. Kerentanan terhadap ketidakpastian global: Reformasi bisa membuat perekonomian Indonesia lebih rentan terhadap ketidakpastian global. Dalam beberapa tahun terakhir, situasi ini diperburuk oleh pandemi COVID-19 dan ketegangan perdagangan global.

Oleh karena itu, perlu dilakukan reformasi yang bertanggung jawab dan berkelanjutan untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang sehat dan berkelanjutan di Indonesia.