Jawaban:

Pada abad ke-13, agama Islam masuk ke daerah Pujut melalui proses penyebaran agama yang disebut dengan dakwah. Dakwah dilakukan oleh para ulama dan tokoh agama Islam yang mengemban misi untuk menyebarkan ajaran Islam kepada penduduk setempat.

Proses masuknya agama Islam di Pujut umumnya melalui beberapa tahapan sebagai berikut:

Penyebaran Ajaran Islam: Para ulama dan tokoh agama Islam datang ke Pujut untuk menyebarkan ajaran agama Islam kepada penduduk setempat. Mereka memberikan pengajaran dan penjelasan mengenai ajaran Islam, keyakinan, serta praktik ibadah yang harus dilakukan.

Penerimaan dan Pemahaman: Penduduk Pujut mulai menerima dan memahami ajaran Islam yang disampaikan oleh para ulama dan tokoh agama. Mereka mulai belajar tentang konsep dan praktek agama Islam, seperti iman, salat, puasa, zakat, dan haji.

Konversi dan Penyiaran: Sebagian penduduk Pujut yang tertarik dan yakin dengan ajaran Islam kemudian memutuskan untuk memeluk agama Islam. Mereka menjalankan syahadat (pengakuan iman) dan mulai mengamalkan ajaran Islam dalam kehidupan sehari-hari. Pada tahap ini, mereka juga berperan sebagai penyiar agama Islam kepada masyarakat sekitar yang belum memeluk Islam.

Pembangunan Institusi Keagamaan: Seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk yang memeluk Islam, dibangun institusi keagamaan seperti masjid dan madrasah. Masjid menjadi pusat kegiatan keagamaan, tempat untuk melaksanakan salat berjamaah dan kegiatan ibadah lainnya. Madrasah digunakan sebagai tempat pendidikan agama dan penyebaran pengetahuan Islam kepada generasi muda.

Pembentukan Komunitas Muslim: Dengan semakin banyaknya penduduk yang memeluk Islam, terbentuklah komunitas Muslim di Pujut. Komunitas ini memiliki kegiatan keagamaan, sosial, dan budaya yang dijalankan bersama. Mereka membentuk jamaah salat, mengadakan pengajian, dan merayakan perayaan-perayaan Islam bersama.

Proses masuknya agama Islam di Pujut adalah hasil dari interaksi antara para ulama dan tokoh agama Islam dengan penduduk setempat yang membuka diri untuk menerima dan memahami ajaran agama baru. Proses ini mengubah lanskap kehidupan masyarakat Pujut, baik dalam aspek keagamaan maupun sosial-budaya, dan membentuk identitas Islam di wilayah tersebut.