Berikut ini adalah pertanyaan dari septianilistia1598 pada mata pelajaran SBMPTN untuk jenjang Sekolah Menengah Pertama
Jawaban dan Penjelasan
Berikut ini adalah pilihan jawaban terbaik dari pertanyaan diatas.
Jawaban:
Peristiwa Keluar dari Mesir (atau Keluaran; bahasa Inggris: The Exodus; dari bahasa Yunani: ἔξοδος, exodos, artinya "pergi ke luar") adalah suatu kejadian penting dalam sejarah bangsa Israel, di mana mereka menjadi bebas dari perbudakan selama lebih dari 400 tahun di tanah Mesir. Bangsa Israel mula-mula menetap di Mesir pada zaman Yusuf bin Yakub menjadi perdana menteri. Yakub, ayah Yusuf, dan saudara-saudara Yusuf beserta keluarga mereka, sejumlah 75 orang, pindah dari tanah Kanaan untuk tinggal di tanah Gosyen, di delta sungai Nil, untuk menghindari bencana kelaparan yang berlangsung selama 7 tahun. Setelah Yusuf meninggal, munculnya raja-raja Mesir, yang disebut para Firaun, yang tidak ingat akan jasa Yusuf. Sebaliknya mereka takut kepada orang Israel yang terus berlipat ganda jumlahnya dengan pesat. Akibatnya mereka memutuskan untuk menekan dan menjadikan orang-orang itu menjadi budak untuk mendirikan kota-kota perbekalan.[1] Di bawah pimpinan Musa, yang diutus oleh Allah untuk membebaskan umat Israel, bangsa itu keluar dari tanah Mesir dan mengembara untuk masuk ke "Tanah Perjanjian" yaitu Tanah Kanaan.[2]
"Departure of the Israelites" ("Keberangkatan orang Israel"), lukisan David Roberts, 1829
Bagian-bagian penting dari kisah perjalanan ini dicatat dalam kitab-kitab Taurat, terutama Kitab Keluaran, Kitab Imamat, Kitab Bilangan, dan Al Qur'an. Asalnya catatan ini bukanlah dimaksudkan sebagai catatan sejarah (historiografi), tetapi maksud keseluruhan memang untuk mengingat sejarah menurut pengertian para penyusunnya: guna mengenang perbuatan-perbuatan besar Allah dalam sejarah bangsa tersebut, mengingat kembali masa perbudakan dan pembebasan, serta pemenuhan perjanjian Allah dengan umat Israel.[3] Sangat sedikit terdapat bukti arkeologis yang berhubungan langsung dengan Kitab Keluaran,[4] sehingga banyak arkeolog yang meninggalkan penelitian tentang Musa dan peristiwa Keluaran ini sebagai "upaya yang tidak berbuah".[5] Konsensus sebagian besar pakar Alkitab saat ini adalah dengan memandang kisah ini sebagai teologi, cerita yang menggambarkan bagaimana Allah Israel bekerja menyelamatkan dan menguatkan umat pilihannya, dan tidak sebagai sejarah.[6]
Peristiwa Keluaran ini sentral bagi Yudaisme: berfungsi untuk mengarahkan orang Yahudi terhadap peringatan perbuatan Allah dalam sejarah, yang berlawanan dengan penyembahan politeistik dewa-dewa di alam, dan sampai sekarang terus diucapkan dalam bentuk doa harian oleh orang Yahudi dan dirayakan sebagai Hari Raya Paskah Yahudi. Sejarah sekuler telah menjadi sumber ilham dan teladan bagi banyak kelompok, dari para pengembara Kristen yang melarikan diri dari penganiayaan di Eropa sampai dengan orang Amerika Afrika (kaum berkulit hitam) yang berjuang untuk kebebasan dari perbudakan dan persamaan hak-hak asasi.[7]
Semoga dengan pertanyaan yang sudah terjawab oleh Silaimuzz dapat membantu memudahkan mengerjakan soal, tugas dan PR sekolah kalian.
Apabila terdapat kesalahan dalam mengerjakan soal, silahkan koreksi jawaban dengan mengirimkan email ke yomemimo.com melalui halaman Contact
Last Update: Tue, 27 Jul 21