Berikut ini adalah pertanyaan dari mrizkikatili pada mata pelajaran SBMPTN untuk jenjang Sekolah Menengah Atas
Jawaban dan Penjelasan
Berikut ini adalah pilihan jawaban terbaik dari pertanyaan diatas.
Jawaban:
Perbincangan tentang nasionalisme dalam tubuh umat Islam sesungguhnya diawali oleh
gagasan pan-Islamisme yang telah berkembang sebelumnya yang dipelopori oleh Jamaluddin Al-
Afghani dan Muhammad Abduh. Dalam analisis mereka, penyebab keruntuhan Islam dan kaum
muslimin bukanlah kelemahan atau kekurangan internal kaum muslimin, melainkan adanya
imperialisme agresif yang dilancarkan oleh Kristen Eropa, yang bertujuan untuk memperbudak
kaum Muslimin dan menghancurkan Islam. Al-Tahtawi, seorang teoritisi nasionalisme Arab yang
paling berpengaruh, menegaskan, “Patriotisme adalah sumber kemajuan dan kekuatan, suatu sarana
untuk mengatasi gap antar wilayah Islam dan Eropa.”
(http:/hermawan.blogsport.com.2007/09/Islam-nasionalisme-nasionalis-me Islam/html).
Para pemikir politik dari Arab dan Turki menggagas bahwa nasionalisme yang murni
adalah nasionalisme yang berwatak Eropa modern dan sekuler. Di Mesir muncul tokoh yang
bernama Abdurrahman al-Kawakibi (1849-1903 M.) yang dianggap sebagai ideolog utama
nasionalisme Arab, dan di Turki ada penulis utama nasionalisme Turki, Ziya Gokalp (1876-1924
M.). Keduanya mengambil gagasan nasionalisme dari sumber yang sama, yaitu Eropa. Mereka
yakin bahwa hanya nasionalisme model Eropa yang dapat dijadikan energi untuk melakukan
perubahan sosial dan politik di dunia Islam.
Basis material “negara-bangsa” yang semata-mata berpatok pada kriteria etnisitas, kultur,
bahasa dan wilayah dengan sendirinya mengabaikan kategori agama sebagai sebuah ikatan sosial.
Hal ini merupakan kekurangan yang sangat fatal. Penafian agama dalam perumusan nasionalisme
inilah yang menimbulkan kritik pedas dari kalangan aktivis Islam. Mereka percaya, inilah yang
menyebabkan lemahnya dunia Islam dalam menggalang kesatuan di antara mereka. Ali Muhammad
Naqvi secara tegas menyatakan bahwa Islam tidak kompatibel dengan nasionalisme, karena
keduanya saling berlawanan secara ideologis. Kriteria nasional sebagai basis bangunan komunitas
sama sekali ditolak Islam. Basis-basis ini hanya bersifat nasional-lokal, sedangkan Islam
mempunyai tujuan kesatuan universal. Selain itu, karena spirit nasionalisme berupa sekularisme
yang menghendaki pemisahan tegas antara agama dan politik. Ali Muhammad Naqvi percaya
bahwa jika Islam yang berkembang maka nasionalisme akan padam, tetapi juga sebaliknya, saat
nasionalisme bangkit berarti kekalahan Islam (Hermawan 2007: 3).
Abdul Aziz bin Baz (seorang mufti Salafi Arab Saudi penganut aliran revivalisme Islam)
memperkuat argumen di atas dengan menyatakan bahwa nasionalisme adalah praktik-praktik
jahiliyah yang jauh dari nilai-nilai Islam, sehingga harus dihancurkan. Abdul Aziz bin Baz
menyatakan bahwa satu-satunya kriteria yang absah adalah takwa. Tidak ada keistimewaan satu
kelompok sosial yang berdasar darah, etnis, bahasa, budaya dan ras atas kelompok lainnya.
Penjelasan:
itu juga menurut dokumen saya sendiri
Semoga dengan pertanyaan yang sudah terjawab oleh renyf652 dapat membantu memudahkan mengerjakan soal, tugas dan PR sekolah kalian.
Apabila terdapat kesalahan dalam mengerjakan soal, silahkan koreksi jawaban dengan mengirimkan email ke yomemimo.com melalui halaman Contact
Last Update: Sat, 09 Jul 22