Kebenaran agama itu mutlak, dari panca indera dan pengalaman memerlukan pembuktian yang objektif dan sesuai dengan fakta dan kenyataan, sedangkan kebenaran norma bersifat relatif.

Penjelasan:

Tata cara verifikasi keabsahan informasi dari kebenaran, indra dan pengalaman,  nilai dan norma agama, serta  sumber kebenaran agama dapat dijelaskan sebagai berikut:

a. Agama adalah sumber kebenaran yang mutlak. Oleh karena itu, tidak semua aturan yang terdapat dalam agama dapat diubah. Tidak perlu membuktikan kebenaran, karena apa yang ada di dalamnya sudah benar. Jika ingin melihat valid tidaknya informasi tersebut, lihatlah informasi yang tertera dalam agama.

b. Perasaan dan pengalaman. Panca indera itu sendiri terhubung dengan akal (hubungan) di mana pengetahuan lahir dengan menggunakan akal itu sendiri. Kebenaran, kadang-kadang disebut di sini sebagai kebenaran ilmiah, membutuhkan bukti ilmiah yang objektif dan faktual untuk membuktikannya. Jika informasi tersebut sesuai dengan fakta dan kenyataan, maka informasi tersebut dapat dikatakan valid.

c. Nilai atau norma. Ketika sampai pada kebenaran pada tataran normatif, itu relatif, tidak mutlak. Norma berkaitan erat  dengan moralitas. Dan nilai moral bisa berbeda-beda pada setiap orang, tergantung  sudut pandangnya. Kebenaran asumsi A belum tentu kebenaran asumsi B. Oleh karena itu, definisi kebenaran bisa berbeda-beda karena tergantung pada persepsi orang yang memilikinya. Memverifikasi kebenaran atau memeriksa apakah informasi itu valid atau tidak valid tergantung pada definisi kebenaran yang dipahami semua orang. Oleh karena itu, berada dalam kisaran referensi.

Pelajari lebih lanjut

Pelajari lebih lanjut tentang :

Pilihan ganda dari soal agama pada yomemimo.com/tugas/5034257

#BelajarBersamaBrainly