Berikut adalah beberapa ciri-ciri metode storytelling menurut beberapa ahli:

Walter Fisher (1984)

Menurut Walter Fisher, storytelling memiliki empat ciri utama, yaitu:

Coherence: cerita yang disampaikan harus konsisten dan terstruktur dengan baik.

Fidelity: cerita harus benar atau setidaknya dapat dipercayai oleh pendengar.

Relevance: cerita harus relevan dengan situasi dan audiens yang dihadapi.

Engagement: cerita harus dapat menghibur atau menarik perhatian pendengar.

Kendall Haven (2007)

Kendall Haven, seorang ahli dalam bidang storytelling, menyatakan bahwa storytelling memiliki beberapa ciri-ciri, yaitu:

A story is a journey: sebuah cerita harus memiliki elemen perjalanan atau petualangan, baik fisik maupun emosional.

A story has a hero: setiap cerita harus memiliki tokoh utama yang menjadi pusat cerita.

A story has a goal: cerita harus memiliki tujuan atau konflik yang harus diatasi oleh tokoh utama.

A story has a conflict: cerita harus memiliki konflik yang menarik perhatian pendengar.

Paul J. Zak (2014)

Menurut Paul J. Zak, metode storytelling memiliki beberapa ciri-ciri, yaitu:

Memiliki tokoh utama yang mudah diidentifikasi dan dirasakan empati oleh pendengar.

Mengandung elemen emosi yang kuat, seperti kebahagiaan, kesedihan, atau ketegangan.

Mampu menghasilkan oksitosin, yaitu hormon yang dapat memicu rasa kepercayaan dan koneksi emosional antara narator dan pendengar.

Memiliki pesan yang dapat diterapkan dalam kehidupan nyata.