Berikut ini adalah pertanyaan dari moleandre06 pada mata pelajaran SBMPTN untuk jenjang Sekolah Menengah Atas
dunia. Sampah yang paling banyak mencemari perairan adalah sampah plastik karena plastik
membutuhkan waktu yang lama untuk terurai. Penggunaan plastik diminati masyarakat
dikarenakan harganya yang ekonomis, tahan lama, ringan serta mudah didapat. Pemakaian
plastik tanpa manajemen pengelolalan sampah yang baik telah memicu penumpukan sampah
plastik dan mengakibatkan pencemaran lingkungan (Browne et al., 2013).
Sampah plastik membutuhkan waktu yang lama agar dapat terurai. Plastik yang berada di
perairan setelah mengalami berbagai proses alami akan berubah menjadi mikroplastik. Sampah
plastik akan bertransformasi menjadi mikroplastik karena berbagai proses yang terjadi di
perairan seperti paparan matahari dan reaksi yang terjadi di lingkungan perairan. Mikroplastik
memiliki ukuran <5 mm, karena ukurannya yang kecil mikroplastik sering termakan oleh biota
perairan. Mikroplastik dapat masuk ke dalam tubuh biota perairan karena menelan air yang
mengandung mikroplastik atau memakan mangsa yang sebelumnya telah menelan mikroplastik
(Lusher et al., 2017).
Mikroplastik menyebabkan dampak terhadap biota laut invetebrata maupun ikan dan
lainnya. Semakin kecil partikel mikroplastik, semakin besar pula kemungkinan partikel
mikroplastik tersebut dicerna oleh organisme perairan (Carson et al., 2013). Mikroplastik yang
terakumulasi ke dalam tubuh organisme akan mengakibatkan kerusakan fisika dan kimia seperti
kerusakan organ internal dan penyumbatan saluran pencernaan, bersifat kasinogenik dan
gangguan endokrin (Oehlmann et al., 2009). Dampak dari mikroplastik tersebut menunjukkan
mikroplastik sangat berbahaya untuk kehidupan organisme yang ada di perairan laut terutama
pada ikan
Adanya mikroplastik di dalam usus ikan karena usus merupakan tempat terjadinya proses
penyerapan sari makanan yang diedarkan ke seluruh tubuh yang dimana akan memberi dampak
pada pertumbuhan ikan. Menurut Lusher et al. (2013), lebih dari sepertiga populasi ikan
demersal dan pelagis telah terkontaminasi partikel mikroplastik dan mengendap di saluran
pencernaannya. Salah satu jenis ikan tersebut adalah Ikan Kakap Merah
Ikan kakap merah merupakan salah satu jenis komoditas perikanan yang memiliki nilai
ekonomis penting di Indonesia. Ikan ini memiliki banyak jenis yang masing-masing memiliki
nilai gizi yang cukup baik untuk dikonsumsi (Wahyuningsih et al., 2013). Banyaknya
masyarakat yang mengkonsumsi ikan Kakap Merah karena ikan ini dikenal mempunyai
kandungan gizi tinggi yang dapat meningkatkan kesehatan tubuh. Ikan Kakap Merah
mengandung mineral selenium, fosfor dan protein (Panjaitan et al., 2021). Permintaan Ikan
Kakap Merah sebagai ikan konsumsi tergolong cukup tinggi. Akan tetapi, mengingat fakta
tentang potensi kandungan mikroplastik pada kelompok ikan demersal dan pelagis tersebut,
maka perlu dilakukan penelitian tentang keberadaan mikroplastik pada ikan kakap merah. Hal ini
yang melatar belakangi peneliti untuk melakukan penelitian tentang Analisis Kandungan
Mikroplastik pada Ikan Kakap Merah (Lutjanus malabaricus) di Teluk Kupang
Jawaban dan Penjelasan
Berikut ini adalah pilihan jawaban terbaik dari pertanyaan diatas.
Jawaban:
Kritik
1) Sepertinya ada asumsi bahwa pembaca sudah memahami masalah tersebut, padahal informasi yang penting seperti definisi, sumber, dan efek yang ditimbulkan oleh mikroplastik tidak dicantumkan.
2) Struktur tulisan kurang jelas. Alur tulisan tidak mengalir dengan baik dan beralih dari satu topik ke topik lain tanpa adanya pengantar yang jelas.
3) Penggunaan sumber referensi tidak terlalu beragam. Beberapa sumber referensi yang digunakan sama dan tidak ada sumber baru yang dicantumkan.
4) Penjelasan tentang ikan Kakap Merah kurang detail dan tidak memiliki hubungan yang jelas dengan masalah mikroplastik.
5) Penutup tulisan kurang memuat hasil dan saran yang berguna untuk memecahkan masalah.
Saran
1) Perlu memberikan informasi yang lebih detail tentang masalah sampah plastik dan mikroplastik, termasuk definisi, sumber, dan efek yang ditimbulkan.
2) Struktur tulisan perlu diorganisir dengan lebih baik dan memiliki alur yang jelas.
3) Perlu mencantumkan sumber referensi yang beragam dan terbaru untuk memperkuat argumentasi.
4) Perlu menambahkan informasi yang lebih detail dan memiliki hubungan yang jelas tentang ikan Kakap Merah dan masalah mikroplastik.
5) Penutup tulisan perlu memuat hasil dan saran yang berguna untuk memecahkan masalah, seperti solusi untuk mengurangi mikroplastik dan mempertahankan kesehatan ikan Kakap Merah sebagai komoditas perikanan.
Semoga dengan pertanyaan yang sudah terjawab oleh zmuhammadrr dapat membantu memudahkan mengerjakan soal, tugas dan PR sekolah kalian.
Apabila terdapat kesalahan dalam mengerjakan soal, silahkan koreksi jawaban dengan mengirimkan email ke yomemimo.com melalui halaman Contact
Last Update: Fri, 12 May 23