Jumlah jasa yang mampu diproduksi RS X sebesar 120.000 unit. Dengan kapasitas tersebut maka biaya yang dikeluarkan per tahun sebesar Rp 117.600.000.

Pada tahun pertama RS X mampu menjual 90.000 unit dengan keuntungan 60%, maka penjualan yang dicapai sebesar Rp 213.120.000. Sehingga di tahun pertama RS X mengalami laba sebesar 95.520.000.

Pada tahun kedua RS X hanya mampu menjual 40.000 unit dengan keuntungan 60%. Maka penjualan mencapai sebesar Rp 94.720.000. Dengan kapasitas produksi per tahun yang memakan biaya Rp 117.600.000, RS X mengalami kerugian Rp 22.880.000

Sehingga jika tahun pertama dan kedua diakumulasi, RS X masih mengalami laba sebesar Rp 72.640.000

Penjelasan dengan langkah-langkah:

Diketahui:

Fix cost = Rp 780 per unit

Variable cost = Rp 700 per unit

Produksi = 120.000 unit

Harga jual = 60% lebih tinggi dari total cost per unit

Utilisasi tahun pertama = 90.000 unit

Utilisasi tahun kedua = 40.000 unit

Ditanyakan: kondisi laba atau rugi RS X?

Langkah yang harus dilakukan adalah, mencari total biaya untuk memproduksi per unit:

• Total cost = Fix cost + variable cost
• Total cost = Rp 780 + Rp 700
• Total cost = Rp 1.480 per unit
• Total cost produksi 120.000 unit = 1.480 x 120.000 = 117.600.000

Langkah kedua, mencari harga jual:

• Harga jual = 60% lebih dari total cost per unit
• Harga jual = 1.480 + (60% x 1480)
• Harga jual = 1.480 + 888
• Harga jual = Rp 2.368 per unit.

Langkah ketiga, mencari penjualan tiap tahun =

• Tahun pertama = 90.000 x Rp 2.368 = Rp 213.120.000
• Tahun kedua = 40.000 x Rp 2.368 = Rp 94.720.000

Sehingga:

• Laba rugi = penjualan - biaya
• Laba rugi tahun pertama = Rp 213.120.000 - Rp 117.600.000 =  Rp 95.520.000.
• Laba rugi tahun kedua = Rp 94.720.000 - Rp 117.600.000 = (Rp 22.880.000)

Pelajari lebih lanjut:

Materi tentang cara laporan laba rugi mencerminkan realitas pada yomemimo.com/tugas/21175935

#BelajarBersamaBrainly