Salah satu contoh studi kasus revolusi ekonomi syariah adalah perkembangan industri perbankan syariah di negara Malaysia. Pemerintah Malaysia telah mengambil inisiatif untuk mengembangkan industri perbankan syariah sejak tahun 1983 dengan menerapkan regulasi yang khusus dan memberikan dukungan keuangan kepada bank-bank syariah.

Industri perbankan syariah di Malaysia telah berkembang pesat selama beberapa tahun terakhir, dengan jumlah aset yang dipegang oleh bank syariah meningkat hampir empat kali lipat dari tahun 2010 hingga 2018. Ini menunjukkan bahwa perbankan syariah telah menjadi pilihan yang populer bagi masyarakat Malaysia, yang mencari alternatif yang sesuai dengan keyakinan agama mereka.

Selain perbankan syariah, Malaysia juga telah mengembangkan industri-industri lain yang sesuai dengan prinsip-prinsip ekonomi syariah, seperti reksa dana syariah, asuransi syariah, dan pembiayaan properti syariah. Ini menunjukkan bahwa Malaysia telah berhasil dalam menciptakan ekosistem ekonomi yang kondusif bagi pertumbuhan industri syariah.

Selain Malaysia, negara-negara lain seperti Iran, Turki, Pakistan dan negara-negara di Timur Tengah juga telah mengembangkan industri ekonomi syariah yang cukup besar. Negara-negara ini telah menunjukkan bahwa ekonomi syariah dapat berkembang dan menjadi sumber daya ekonomi yang signifikan bagi negara.

Secara keseluruhan, revolusi ekonomi syariah dapat dilihat dari perkembangan industri-industri yang sesuai dengan prinsip-prinsip syariah seperti perbankan syariah, reksa dana syariah, asuransi syariah dan pembiayaan properti syariah. Negara-negara yang berhasil dalam mengembangkan ekosistem ekonomi syariah dapat menjadi contoh yang baik bagi negara lain yang ingin mengembangkan ekonomi syariah.