1. Diketahui :persediaan barang dalam proses pada tanggal 1 Januari

Berikut ini adalah pertanyaan dari spadila21 pada mata pelajaran SBMPTN untuk jenjang Sekolah Menengah Atas

1. Diketahui :persediaan barang dalam proses pada tanggal 1 Januari 2022 sebesar Rp. 500.000, total biaya produksi Rp. 230.000, dan harga pokok penjualan Rp. 870.000, Maka persediaan barang dalam proses pada tanggal 31 Januari 2022 sebesar...
A. Rp. 550.000
B. Rp. 460.000
C. Rp. 260.000
D. Rp. 630.000
E. Rp. 660.000

2. hitunglah berapa persediaan barang dagangan (barang jadi) yang ada di gudang ketika terjadi musibah kebakaran pada akhir Tahun 2022, Jika data yang tersedia adalah:
- harga pokok penjualan Rp. 2.700.000
- harga pokok produksi Rp. 1.500.000
- biaya overhead pabrik Rp. 500.000
- persediaan barang dagangan (barang jadi) yang ada digudang pada awal tahun 2022 sebesar Rp. 2.000.000

A. Rp. 1.000.000
B. Rp. 800.000
C. Rp. 950.000
D. Rp. 1.200.000
E. Rp. 970.000

3. Dari soal nomor (2) diatas, Hitunglah conversion cost, jika diketahui jumlah biaya bahan baku langsung Rp. 200.000 dan biaya tenaga kerja langsung Rp. 290.000

A. Rp. 980.000
B. Rp. 990.000
C. Rp. 970.000
D. Rp. 790.000
E. Rp. 780.000

4. Dari nomor (3) di atas, Hitunglah biaya utama (prime cost) nya.

A. Rp. 490.000
B. Rp. 480.000
C. Rp. 470.000
D. Rp. 460.000
E. Rp. 450.000

5. perusahaan menambahkan inormasi, bahwa :
- total biaya listrik sebesar Rp. 2.000.000, memiliki komposisi 75% nya merupakan listrik kantor
- sementara, total biaya penyusutan peralatan sebesar Rp. 1.700.000, terdiri dari 60% nya merupakan biaya penyusutan peralatan pabrik dan sisanya merupakan biaya penyusutan peralatan kantor.
- hitunglah berapa biaya overhead yang tidak diketahui jumlahnya, jika total baiaya overhead Rp. 5.000.000

A. Rp. 2.480.000
B. Rp. 2.380.000
C. Rp. 3.840.000
D. Rp. 3.480.000
E. Rp. 2.840.000​

Jawaban dan Penjelasan

Berikut ini adalah pilihan jawaban terbaik dari pertanyaan diatas.

jawaban:

1. Untuk menghitung persediaan barang dalam proses pada tanggal 31 Januari 2022, kita perlu menggunakan rumus:

Persediaan Barang dalam Proses = Persediaan Awal + Total Biaya Produksi - Harga Pokok Penjualan

Diketahui:

Persediaan Awal = Rp. 500.000

Total Biaya Produksi = Rp. 230.000

Harga Pokok Penjualan = Rp. 870.000

Persediaan Barang dalam Proses = 500.000 + 230.000 - 870.000

Persediaan Barang dalam Proses = Rp. -140.000

Karena hasilnya negatif, maka tidak mungkin ada persediaan barang dalam proses yang bernilai negatif. Oleh karena itu, jawaban yang benar tidak ada dalam opsi yang diberikan.

2. Untuk menghitung persediaan barang dagangan (barang jadi) pada akhir Tahun 2022, kita perlu menggunakan rumus:

Persediaan Barang Dagangan = Persediaan Awal + Harga Pokok Produksi + Biaya Overhead Pabrik - Harga Pokok Penjualan

Diketahui:

Persediaan Awal = Rp. 2.000.000

Harga Pokok Produksi = Rp. 1.500.000

Biaya Overhead Pabrik = Rp. 500.000

Harga Pokok Penjualan = Rp. 2.700.000

Persediaan Barang Dagangan = 2.000.000 + 1.500.000 + 500.000 - 2.700.000

Persediaan Barang Dagangan = Rp. 300.000

Jadi, persediaan barang dagangan yang ada di gudang pada akhir Tahun 2022 sebesar Rp. 300.000.

3. Conversion Cost adalah jumlah biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik. Diketahui:

Biaya Tenaga Kerja Langsung = Rp. 290.000

Biaya Overhead Pabrik = Tidak diketahui

Conversion Cost = Biaya Tenaga Kerja Langsung + Biaya Overhead Pabrik

Conversion Cost = 290.000 + Biaya Overhead Pabrik

Tidak dapat menghitung Conversion Cost karena biaya overhead pabrik tidak diketahui.

4. Prime Cost adalah jumlah biaya bahan baku langsung dan biaya tenaga kerja langsung. Diketahui:

Biaya Bahan Baku Langsung = Rp. 200.000

Biaya Tenaga Kerja Langsung = Rp. 290.000

Prime Cost = Biaya Bahan Baku Langsung + Biaya Tenaga Kerja Langsung

Prime Cost = 200.000 + 290.000

Prime Cost = Rp. 490.000

Jadi, biaya utama (prime cost) adalah Rp. 490.000.

5. Untuk menghitung biaya overhead yang tidak diketahui jumlahnya, kita perlu menghitung biaya overhead yang dialokasikan untuk peralatan pabrik dan peralatan kantor terlebih dahulu.

Biaya Overhead Pabrik = Total Biaya Overhead - Biaya Overhead Kantor

Biaya Overhead Pabrik = 5.000.000 - (1.700.000 x 60%)

Biaya Overhead Pabrik = 5.000.000 -

Semoga dengan pertanyaan yang sudah terjawab oleh guardianmarxchristoc dapat membantu memudahkan mengerjakan soal, tugas dan PR sekolah kalian.

Apabila terdapat kesalahan dalam mengerjakan soal, silahkan koreksi jawaban dengan mengirimkan email ke yomemimo.com melalui halaman Contact

Last Update: Wed, 23 Aug 23