Konsep pemulihan dan peningkatan fisik pasca bencana melibatkan berbagai tindakan untuk membantu individu dan komunitas yang terdampak bencana untuk kembali beradaptasi dengan kondisi lingkungan yang baru dan memulihkan kesehatan serta kondisi fisik yang terdampak oleh bencana. Beberapa konsep yang dapat dilakukan antara lain:

Penanganan medis dan kesehatan: memberikan bantuan medis dan kesehatan yang diperlukan bagi korban bencana, seperti penyediaan obat-obatan, layanan medis darurat, dan perawatan luka.

Rekonstruksi infrastruktur: memperbaiki atau membangun kembali infrastruktur yang rusak atau hancur akibat bencana, seperti rumah, jalan, jembatan, dan fasilitas umum lainnya.

Pemulihan lingkungan: memulihkan lingkungan yang rusak atau tercemar akibat bencana, seperti membersihkan sisa-sisa bencana dan melakukan rehabilitasi lahan atau hutan.

Pendidikan dan pelatihan: memberikan pendidikan dan pelatihan bagi korban bencana untuk membantu mereka beradaptasi dengan kondisi baru dan meningkatkan kemampuan mereka untuk mengatasi bencana di masa depan.

Pendukung sosial dan psikologis: memberikan dukungan sosial dan psikologis bagi korban bencana untuk membantu mereka mengatasi trauma dan stres akibat bencana.

Dalam mengembangkan bahan superkonduktor yang dapat berfungsi pada suhu kamar, peneliti dapat memperbaiki atau mengganti bahan-bahan dasar dengan material yang lebih efisien. Sebagai contoh, bahan superkonduktor berkaitan dengan suhu rendah yang terdiri dari tembaga oksida dan campuran ytrium dan barium yang mampu berkonduksi tanpa kehilangan energi. Untuk mengembangkan bahan superkonduktor yang dapat berfungsi pada suhu kamar, para peneliti dapat mencari material alternatif dengan struktur kristal yang lebih efisien dalam menghantar listrik atau mengembangkan teknologi yang dapat memungkinkan bahan superkonduktor yang sudah ada dapat bekerja pada suhu kamar.