Untuk membuat jurnal pada saat Perusahaan menggunakan kurs setengah BI saat penjualan, saat jatuh tempo pembayaran PPN tanggal 15 September, dan saat pembayaran tanggal 20 Oktober, Anda dapat menggunakan informasi sebagai berikut:

Saat penjualan:

Debit: Persediaan Barang (biaya penjualan)

Credit: Pendapatan Penjualan

Saat jatuh tempo pembayaran PPN tanggal 15 September:

Debit: Pajak PPN Masukan (PPN yang dibayar kepada pemerintah)

Credit: PPN Penjualan (PPN yang diterima dari pelanggan)

Saat pembayaran tanggal 20 Oktober:

Debit: Piutang Dagang (piutang dari pelanggan)

Credit: Kas (uang yang diterima dari pelanggan)

Untuk membuat jurnal pada saat Perusahaan menggunakan kurs KMK saat penjualan, saat jatuh tempo pembayaran PPN tanggal 15 September, dan saat pembayaran tanggal 20 Oktober, Anda dapat menggunakan informasi yang sama dengan mengganti kurs setengah BI dengan kurs KMK.

Untuk membuat jurnal pada saat Perusahaan menggunakan aturan pajak yang berlaku saat penjualan, saat jatuh tempo pembayaran PPN tanggal 15 September, dan saat pembayaran tanggal 20 Oktober, Anda dapat menggunakan informasi yang sama dengan mengganti tarif PPN dengan tarif pajak yang berlaku saat penjualan.

Berdasarkan hasil ketiga perhitungan tersebut, Anda dapat menyimpulkan bahwa perbedaan kurs mata uang dan tarif pajak dapat mempengaruhi jumlah pendapatan penjualan, beban pajak yang harus dibayar, dan jumlah piutang atau kas yang tercatat dalam laporan keuangan perusahaan.