BerdasarkanPPh Pasal 21 bulan Juli 2020PPh yang harus dibayarkan oleh Arlinawati adalah sebesar Rp490.833/bulan atau Rp5.890.000/tahun nya.

Penjelasan dengan langkah-langkah:

PadaPerhitungan Pajak Penghasilanberdasarkan PPh tahun 2016 maka Penghasilan Tidak Kena Pajak nya adalah sebagai berikut :

Status Kena Wajib Pajak

• Pribadi sebesar Rp54.000.000/tahun atau Rp4.500.000/bulan
• Kawin (tanpa tanggungan) Rp4.500.000/tahun atau Rp375.000/bulan
• Setiap anggota keluarga sedarah maksimal 3 orang Rp4.500.000/tahun atau Rp375.000/bulan

Diketahui : Arlinawati berstatus menikah tetapi belum memiliki anak, bekerja pada PT. Utama Jaya dengan memperoleh gaji sebulan Rp8.000.000,00. Arlinawati membayar iuran pensiun ke dana pensiun yang pendiriannya telah disahkan oleh Menteri Keuangan sebesar Rp100.000,00. Berdasarkan surat keterangan dari Pemda tempat Arlinawati tinggal, diketahui bahwa suaminya tidak memiliki penghasilan apapun. Pada bulan Juli 2020, Arlinawati selain menerima gaji, juga menerima pembayaran atas lembur (overtime) sebesar Rp3.500.000,00.

Ditanya : Berapa besaran PPh Pasal 21 bulan Juli 2020?

Jawab :

Gaji Pokok = Rp8.000.000

Lembur = Rp3.500.000

Jumlah gaji dan bonus akhir tahun = Rp11.500.000  

Jumlah penghasilan bruto = Rp11.500.000  

Pengurangan  

1. Biaya Jabatan = 5% × Rp11.500.000 = Rp575.000

Penghasilan Neto sebulan

= Rp11.500.000 - Rp575.000

= Rp10.925.000

Penghasilan Neto setahun

= 12 × Rp10.925.000

= Rp131.100.000

PTKP Setahun

Untuk WP Sendiri = Rp54.000.000

Tambahan karena menikah = Rp4.500.000

Total = Rp58.500.000

Penghasilan Kena Pajak Setahun

= Rp131.100.000 - Rp58.500.000

= Rp72.600.000

PPh Pasal 21 Terutang

1. 5% × Rp50.000.000 = Rp2.500.000

2. 15% × Rp22.600.000 = Rp3.390.000

Total = Rp5.890.000

PPh Pasal 21 bulan Januari

= Rp5.890.000 ÷ 12 Bulan

= Rp490.833

Pelajari lebih lanjut

Pelajari lebih lanjut tentang materi pajak penghasilan pada yomemimo.com/tugas/51465453

#BelajarBersamaBrainly #SPJ1