Jawaban:

Hadis yang Anda sebutkan memiliki kandungan yang mengarah kepada tiga jenis amal yang dapat terus memberikan manfaat bagi seseorang setelah ia meninggal dunia. Berikut adalah penjelasan kandungan dari Hadis tersebut:

1. Sadaqah Jariyah (صدقة جارية): Sadaqah Jariyah adalah amal kebajikan yang terus berlanjut memberikan manfaat setelah kematian seseorang. Contoh sadaqah jariyah dapat berupa sumbangan untuk pembangunan masjid, sumur air, panti asuhan, atau proyek sosial lainnya yang memberikan manfaat kepada masyarakat. Dengan memberikan sadaqah jariyah, seseorang dapat terus menerima pahala dari amal tersebut meskipun ia telah meninggal.

2. Ilmu yang bermanfaat (علم ينتفع به): Ilmu yang bermanfaat merujuk pada pengetahuan yang seseorang ajarkan atau wariskan kepada orang lain yang kemudian diambil manfaatnya. Jika seseorang meninggalkan warisan ilmu yang bermanfaat, seperti pengetahuan agama, ilmu pengetahuan umum, atau keterampilan yang berguna, orang-orang yang mempelajari dan mengamalkannya akan terus memperoleh manfaat dari ilmu tersebut. Dalam konteks hadis ini, orang yang meninggal akan terus menerima pahala karena ilmu yang diajarkan atau disebarkan.

3. Anak yang saleh yang mendoakan (ولد صالح يدعوله): Anak yang saleh yang mendoakan orang tuanya merupakan bentuk doa dan amal kebajikan yang akan terus memberikan manfaat kepada orang tua yang telah meninggal. Ketika seseorang memiliki anak yang saleh, anak tersebut dapat mendoakan dan memohon ampunan untuk orang tua mereka setelah mereka meninggal dunia. Doa dan amal anak yang saleh ini akan membawa manfaat dan rahmat bagi orang tua di kehidupan setelah mati.

Dengan demikian, Hadis ini menunjukkan bahwa ketika seseorang meninggal dunia, amal yang dapat terus memberikan manfaat adalah sadaqah jariyah, ilmu yang bermanfaat, dan doa dari anak yang saleh. Dalam perspektif agama, melakukan amal kebajikan yang berkelanjutan merupakan cara untuk memperoleh keberkahan dan pahala bahkan setelah meninggal dunia.

Maaf kalau kurang tepat