Sebagai asesor yang bertugas melakukan asesmen untuk pemilihan beasiswa penuh di Universitas Negeri (Fakultas Teknik) bagi sekelompok murid SMA usia 16-18 tahun, berikut adalah tahapan-tahapan yang perlu dilakukan:

1. Tahapan Asesmen:

a. Penyampaian Informasi: Memberikan informasi kepada para murid mengenai persyaratan beasiswa, proses asesmen, dan tujuan dari asesmen tersebut.

b. Seleksi Administrasi: Memeriksa berkas-berkas yang diajukan oleh para murid, seperti formulir pendaftaran, transkrip nilai, surat rekomendasi, dan dokumen pendukung lainnya.

c. Tes Tulis: Melakukan tes tulis yang mencakup mata pelajaran terkait dengan Fakultas Teknik, seperti Matematika, Fisika, dan Bahasa Inggris. Tes ini bertujuan untuk mengukur pemahaman dan kemampuan akademik para murid.

d. Tes Praktik: Mengadakan tes praktik yang relevan dengan bidang studi yang akan dipilih. Misalnya, dalam konteks Fakultas Teknik, tes praktik dapat berupa uji keterampilan dalam melakukan percobaan atau tugas terkait teknik.

e. Wawancara: Melakukan wawancara dengan para murid untuk mengevaluasi keterampilan komunikasi, motivasi, minat, dan potensi akademik mereka.

f. Evaluasi Ekstrakurikuler: Melihat prestasi dan partisipasi para murid dalam kegiatan ekstrakurikuler, seperti kegiatan olahraga, seni, atau organisasi di sekolah. Hal ini membantu dalam menilai kemampuan kepemimpinan, kolaborasi, dan pengembangan diri mereka.

g. Penilaian Keseluruhan: Menganalisis hasil dari tahapan-tahapan asesmen yang telah dilakukan untuk menentukan calon penerima beasiswa penuh berdasarkan kriteria dan persyaratan yang telah ditetapkan.

2. Syarat/Standar Kelulusan:

Syarat/standar kelulusan dalam proses ini dapat mencakup beberapa faktor seperti:

- Hasil tes tulis dan tes praktik: Para calon perlu mencapai tingkat pencapaian tertentu dalam tes akademik dan tes praktik yang relevan dengan bidang studi yang dipilih.

- Evaluasi wawancara: Calon perlu menunjukkan komunikasi yang baik, motivasi yang tinggi, minat yang kuat dalam bidang studi terkait, dan potensi akademik yang baik.

- Evaluasi ekstrakurikuler: Para calon perlu memiliki partisipasi aktif dan prestasi yang baik dalam kegiatan ekstrakurikuler yang menunjukkan kemampuan kepemimpinan, kolaborasi, dan pengembangan diri.

Standar kelulusan ditetapkan untuk memastikan bahwa calon yang memperoleh beasiswa penuh memiliki potensi dan dedikasi dalam bidang studi terkait serta kemampuan untuk berkontribusi dalam lingkungan akademik.

3. Metode Asesmen:

a. Tes Tulis: Menggunakan tes tertulis dalam bentuk pilihan ganda, esai, atau soal terstruktur untuk mengukur

pemahaman dan kemampuan akademik para murid.

b. Tes Praktik: Melibatkan uji keterampilan praktis dalam bidang studi yang akan dipilih, seperti melakukan percobaan atau tugas teknik.

c. Wawancara: Melakukan wawancara langsung dengan para murid untuk mengevaluasi aspek kepribadian, motivasi, minat, dan potensi akademik mereka.

d. Evaluasi Ekstrakurikuler: Mengevaluasi prestasi dan partisipasi para murid dalam kegiatan ekstrakurikuler untuk melihat kemampuan kepemimpinan, kolaborasi, dan pengembangan diri mereka.

4. Alat Tes:

Pemilihan alat tes harus didasarkan pada kualitas, validitas, dan relevansinya terhadap bidang studi yang dipilih. Beberapa contoh alat tes yang dapat digunakan meliputi:

a. Soal-soal tes standar: Tes standar seperti SAT, ACT, atau tes serupa yang relevan dengan bidang studi yang dituju.

b. Lembar kerja praktikum: Digunakan dalam tes praktik untuk mengukur kemampuan calon dalam menerapkan konsep dan keterampilan teknis.

c. Pedoman wawancara: Merupakan panduan untuk mengajukan pertanyaan dan mengukur kriteria yang relevan dalam wawancara, seperti motivasi, minat, dan potensi akademik.

Pemilihan alat tes yang tepat penting untuk memastikan bahwa asesmen dapat memberikan gambaran yang akurat mengenai kemampuan dan potensi calon mahasiswa.

5. Administrasi Tes:

Administrasi tes melibatkan langkah-langkah praktis untuk mengorganisir dan melaksanakan proses asesmen, termasuk:

a. Penjadwalan: Menentukan waktu dan tempat pelaksanaan tes, wawancara, dan evaluasi ekstrakurikuler.

b. Persiapan ruang: Memastikan ruang tes atau lokasi wawancara sesuai dengan kebutuhan, termasuk menyediakan perlengkapan yang diperlukan seperti meja, kursi, dan alat tulis.

c. Distribusi dan pengumpulan tes: Menyediakan salinan tes kepada peserta dan mengumpulkan tes setelah selesai.

d. Pengawasan: Memastikan proses tes berjalan dengan lancar dan menerapkan kebijakan pengawasan yang ketat untuk menjaga keadilan dan integritas asesmen.

e. Pengolahan dan analisis data: Mengumpulkan hasil tes, evaluasi wawancara, dan evaluasi ekstrakurikuler untuk dianalisis dalam proses penilaian keseluruhan.

Administrasi tes yang baik merupakan langkah penting untuk memastikan asesmen berjalan dengan lancar dan adil bagi semua peserta.

Penting untuk dicatat bahwa proses asesmen ini hanya merupakan contoh umum dan dapat disesuaikan dengan kebijakan dan persyaratan beasiswa yang berlaku di Universitas Negeri yang dimaksud.