Jawaban:

Usul fiqh (principles of Islamic jurisprudence) membedakan antara dalil yang disepakati dan dalil yang diperselisihkan.

Dalil yang disepakati adalah dalil yang diakui kebenarannya oleh mayoritas ulama dan tidak ada perbedaan pendapat di antara mereka dalam memahami dan mengaplikasikan dalil tersebut. Contohnya adalah hukum riba yang dilarang oleh Al-Quran dan hadis.

Sementara itu, dalil yang diperselisihkan adalah dalil yang menimbulkan perbedaan pendapat di antara ulama dalam memahami dan mengaplikasikan hukum syariat. Contohnya adalah masalah hukum zakat pada uang simpanan di bank.

Dalam menghadapi dalil yang diperselisihkan, ulama menggunakan berbagai metode interpretasi dan ijtihad (usaha memahami dan menemukan solusi hukum syariat) untuk mencari kebenaran hukum syariat yang sebenarnya. Oleh karena itu, perbedaan pendapat dalam hal ini tidak dianggap sebagai sesuatu yang merugikan, namun malah dapat membawa manfaat bagi pengembangan ilmu fiqh dan ijtihad.

Namun, dalam hal dalil yang diperselisihkan, terdapat prinsip yang harus dipatuhi oleh para ulama, yaitu adanya kesepakatan dalam menggunakan metode-metode ijtihad dan berdasarkan kriteria tertentu dalam memilih pendapat yang lebih kuat secara argumentatif dan sesuai dengan tujuan syariat. Dalam hal ini, para ulama juga diharapkan untuk menjaga etika dan adab dalam menyampaikan dan mempertahankan pendapatnya.

semoga membantu ya!!