Aliran Humanisme dalam proses penerapan terkait era Kurikulum Merdeka memiliki beberapa ciri khusus, antara lain:

1. Fokus pada pengembangan kepribadian. Aliran Humanisme dalam Kurikulum Merdeka menempatkan pengembangan kepribadian sebagai tujuan utama pendidikan. Tujuan tersebut diwujudkan melalui pembelajaran yang menekankan pengembangan keterampilan, sikap, dan nilai-nilai positif pada siswa.
2. Memperhatikan aspek psikologis siswa. Aliran Humanisme dalam Kurikulum Merdeka mengakui keunikan dan keberagaman individual siswa serta memperhatikan aspek psikologis dalam pembelajaran. Pembelajaran diarahkan untuk memperkuat aspek positif pada diri siswa, seperti motivasi, kreativitas, dan empati, sehingga mampu menjadi pribadi yang berkualitas dan berdaya saing tinggi.
3. Menekankan pada pembelajaran aktifdankreatif. Pembelajaran dirancang agar siswa dapat berpartisipasi aktif dalam pembelajaran, dan diarahkan untuk mengeksplorasi potensi diri mereka masing-masing.
4. Menonjolkan pada pembelajaran berbasis problem solving. Pembelajaran mengajak siswa dalam menyelesaikan masalah secara kreatif dan inovatif, sehingga mampu memperoleh pemahaman yang lebih mendalam dan aplikatif.

Dengan ciri-ciri khusus tersebut, aliran Humanisme diharapkan mampu memberikan dampak positif pada proses pendidikan di Indonesia, khususnya dalam era Kurikulum Merdeka.