Jawaban:

1. Ketika petani berada pada titik M (jarak lokasi produk ke pasar 0), maka biaya angkut yang harus dikeluarkan adalah 0 karena tidak perlu mengangkut produk ke pasar. Sehingga kemampuan maksimum petani untuk membayar sewa lahan adalah seluruh nilai dari produk yang dihasilkan, yaitu $100.

2. Bila petani berlokasi produksi di titik yang berjarak 20 km dari pasar (titik M), maka biaya angkut yang harus dikeluarkan adalah:

t x jarak x tonase = 1 x 20 x 1 = $20 per ton.

Dengan harga jual $100 per ton dan biaya angkut sebesar $20 per ton, maka keuntungan bersih yang diperoleh petani adalah $80 per ton. Kemampuan maksimum petani untuk membayar sewa lahan adalah keuntungan bersih tersebut dikurangi biaya pembelian input non-lahan, yaitu $40. Sehingga kemampuan maksimum petani untuk membayar sewa lahan adalah $40.

3. Bila petani berlokasi produksi di titik yang berjarak 60 km dari pasar (titik M), maka biaya angkut yang harus dikeluarkan adalah:

t x jarak x tonase = 1 x 60 x 1 = $60 per ton.

Dengan harga jual $100 per ton dan biaya angkut sebesar $60 per ton, maka keuntungan bersih yang diperoleh petani adalah $40 per ton. Kemampuan maksimum petani untuk membayar sewa lahan adalah keuntungan bersih tersebut dikurangi biaya pembelian input non-lahan, yaitu $40. Sehingga kemampuan maksimum petani untuk membayar sewa lahan adalah $0.

4. Bila petani berlokasi produksi yang berjarak 70 km dari pasar (titik M), maka biaya angkut yang harus dikeluarkan adalah:

t x jarak x tonase = 1 x 70 x 1 = $70 per ton.

Dalam hal ini, biaya angkut melebihi harga jual, sehingga petani tidak akan mendapatkan keuntungan dan tidak dapat membayar sewa lahan. Kemungkinan yang terjadi adalah petani akan menanam tanaman lain yang lebih cocok dengan kondisi lahan yang ada.

5. Hubungan negative sewa lahan dengan jarak dari Teori Von Thunen berarti semakin jauh lokasi petani dari pasar, maka semakin rendah kemampuan petani untuk membayar sewa lahan. Hal ini terjadi karena biaya angkut semakin besar, sehingga keuntungan bersih yang diperoleh petani semakin kecil atau bahkan tidak ada. Sehingga petani akan memilih untuk menanam tanaman yang lebih cocok dengan kondisi lahan dan menghasilkan keuntungan yang lebih tinggi. Dalam hal ini, harga sewa lahan akan menurun seiring dengan jarak yang semakin jauh dari pasar.