1. Hasil pengukuran menunjukkan sebuah labu Erlenmeyer memiliki volume 152

Berikut ini adalah pertanyaan dari okyboikh10 pada mata pelajaran SBMPTN untuk jenjang Sekolah Menengah Atas

1. Hasil pengukuran menunjukkan sebuah labu Erlenmeyer memiliki volume 152 mL. Di dalamnya, senyawa volatile yang diuapkan pada suhu 98,7oC memiliki massa gas sebanyak 0,199 gram dengan tekanan 754 Torr. Diasumsi gasnya ideal, hitung Mr dari senyawa volatile tersebut!2. Jelaskan hubungan volume molar parsial dengan massa jenis larutan. Apakah hasil percobaan Volum Molar Parsial yang dilakukan mengikuti hubungan tersebut di atas?​

Jawaban dan Penjelasan

Berikut ini adalah pilihan jawaban terbaik dari pertanyaan diatas.

Jawaban:

1. Mr senyawa volatile adalah sebesar 44,63 g/mol
2. Volume molar parsial adalah volume yang diisi oleh satu mol gas pada suhu dan tekanan yang sama dengan larutan. Massa jenis larutan adalah massa larutan per volume larutan. Hubungan antara volume molar parsial dengan massa jenis larutan adalah bahwa massa jenis larutan akan meningkat jika volume molar parsial gas yang larut dalam larutan meningkat. Jika percobaan volum molar parsial mengikuti hubungan tersebut, maka hasil percobaan akan menunjukkan bahwa massa jenis larutan akan meningkat jika volume molar parsial gas yang larut dalam larutan meningkat.

Penjelasan:

1. Untuk menghitung Mr senyawa volatile, pertama-tama perlu diketahui jumlah mol gas yang terkandung dalam labu Erlenmeyer tersebut. Jumlah mol gas dapat dihitung dengan menggunakan rumus PV = nRT, di mana P adalah tekanan gas, V adalah volume gas, n adalah jumlah mol gas, R adalah konstanta gas, dan T adalah suhu gas dalam Kelvin. Karena gas diasumsi ideal, maka R = 8,31 J/mol*K. Setelah mengkonversi suhu ke Kelvin (98,7oC + 273,15 = 371,85 K), rumus dapat dituliskan sebagai berikut: P * V = n * R * T. Dengan menggunakan nilai yang diberikan, diperoleh jumlah mol gas sebesar 2,47x10^-4 mol. Kemudian, Mr senyawa volatile dapat dihitung dengan membagi massa gas dengan jumlah mol gas, yaitu 0,199 g / 2,47x10^-4 mol = 44,63 g/mol.
2. Hubungan antara volume molar parsial dengan massa jenis larutan dapat dijelaskan dengan menggunakan hukum Henry. Hukum Henry menyatakan bahwa tekanan parsial gas yang larut dalam larutan adalah konstan jika suhu dan tekanan tetap. Tekanan parsial gas dapat dihitung dengan menggunakan rumus P = x * P0, di mana x adalah fraksi mol gas dalam larutan, dan P0 adalah tekanan uap gas di atas larutan. Fraksi mol gas dapat dihitung dengan membagi jumlah mol gas dengan jumlah mol larutan. Volume molar parsial gas dapat dihitung dengan menggunakan rumus V = n * Vm, di mana n adalah jumlah mol gas, dan Vm adalah volume molar gas. Dengan menggabungkan rumus-rumus tersebut, diperoleh hubungan antara volume molar parsial dengan massa jenis larutan adalah sebagai berikut: massa jenis larutan = (tekanan parsial gas * Mr gas) / (Vm * fraksi mol gas). Jadi, jika volume molar parsial gas meningkat, maka massa jenis larutan juga akan meningkat karena tekanan parsial gas, Mr gas, dan fraksi mol gas tetap. Sebaliknya, jika volume molar parsial gas menurun, maka massa jenis larutan juga akan menurun. Jika hasil percobaan volum molar parsial mengikuti hubungan tersebut, maka akan terlihat bahwa massa jenis larutan akan meningkat jika volume molar parsial gas yang larut dalam larutan meningkat, dan sebaliknya.

Jadikan jawaban terbaik dan rating bintang 5/5

#SmartAnswer #BantuJawabYuk

Semoga dengan pertanyaan yang sudah terjawab oleh ryonesensei dapat membantu memudahkan mengerjakan soal, tugas dan PR sekolah kalian.

Apabila terdapat kesalahan dalam mengerjakan soal, silahkan koreksi jawaban dengan mengirimkan email ke yomemimo.com melalui halaman Contact

Last Update: Thu, 06 Apr 23