Proses orientasi dalam pengembangan kurikulum dimaksudkan untuk mengidentifikasi dan menetapkan visi, misi, dan tujuan kurikulum yang akan dikembangkan. Proses ini penting dilakukan karena visi, misi, dan tujuan menjadi landasan untuk merumuskan tujuan pembelajaran yang akan dicapai oleh siswa.

Proses orientasi biasanya dimulai dengan pengumpulan data dan informasi mengenai kondisi lingkungan, profil siswa, kebutuhan dan harapan masyarakat, dan tantangan yang dihadapi oleh lembaga pendidikan. Data dan informasi tersebut kemudian digunakan untuk merumuskan visi dan misi kurikulum yang akan dikembangkan.

Setelah visi dan misi ditetapkan, langkah selanjutnya adalah menetapkan tujuan pembelajaran yang akan dicapai oleh siswa. Tujuan pembelajaran harus spesifik, terukur, dan sesuai dengan kebutuhan dan harapan masyarakat serta tantangan yang dihadapi oleh lembaga pendidikan.

Setelah tujuan pembelajaran ditetapkan, langkah selanjutnya adalah menentukan materi pembelajaran, metode pembelajaran, dan evaluasi pembelajaran yang akan digunakan dalam kurikulum. Proses ini melibatkan pengembangan silabus dan rencana pembelajaran yang secara rinci menguraikan materi pembelajaran, metode pembelajaran, dan evaluasi pembelajaran yang akan digunakan.

Terakhir, kurikulum yang telah dikembangkan akan dievaluasi dan direvisi secara berkala untuk memastikan bahwa tujuan pembelajaran tetap relevan dengan kebutuhan dan harapan masyarakat serta tantangan yang dihadapi oleh lembaga pendidikan.