Pelayanan pendidikan ABK memerlukan pendekatan kolaboratif dalam penyelenggaraanya. Jelaskan apa

Berikut ini adalah pertanyaan dari yennidian11 pada mata pelajaran SBMPTN untuk jenjang Sekolah Menengah Atas

Pelayanan pendidikan ABK memerlukan pendekatan kolaboratif dalam penyelenggaraanya. Jelaskan apa yang dimaksud dengan pendekatan kalobaratif siapa saja (pakar/personel) yang berkolaborasi dan bertindak untuk menyelenggarakan peleyanan ABK! Jawaban​

Jawaban dan Penjelasan

Berikut ini adalah pilihan jawaban terbaik dari pertanyaan diatas.

Pendekatan kolaboratif dalam penyelenggaraan pelayanan pendidikan ABK (Anak Berkebutuhan Khusus) adalah pendekatan yang melibatkan kerjasama dan kolaborasi antara berbagai pihak yang terlibat dalam penyelenggaraan pendidikan ABK, mulai dari orang tua, guru, psikolog, ahli terapi, hingga instansi terkait.

Pendekatan kolaboratif ini bertujuan untuk memberikan pelayanan pendidikan yang terintegrasi dan holistik kepada anak-anak berkebutuhan khusus dengan melibatkan semua pihak yang berkompeten di bidangnya. Kolaborasi dan kerjasama ini dilakukan dengan menggali sumber daya dan keahlian dari masing-masing pihak, sehingga dapat memberikan layanan yang terbaik dan tepat bagi ABK.

Dalam pendekatan kolaboratif ini, setiap pakar atau personel memiliki peran dan tanggung jawab yang berbeda-beda, namun saling terkait dan saling mendukung satu sama lain. Beberapa pakar atau personel yang biasanya terlibat dalam pendekatan kolaboratif ini antara lain:

  1. Orang tua ABK, yang menjadi mitra dan pengambil keputusan penting dalam memberikan dukungan dan pemenuhan kebutuhan anak.
  2. Guru dan tenaga pendidik, yang bertanggung jawab dalam memberikan pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan dan potensi ABK.
  3. Ahli terapi, seperti fisioterapis, terapis wicara, dan terapis okupasi, yang bertanggung jawab dalam memberikan terapi sesuai dengan kebutuhan dan kondisi ABK.
  4. Psikolog atau konselor, yang membantu anak dan keluarganya dalam mengatasi masalah psikologis dan emosional.
  5. Dokter dan tenaga medis, yang membantu dalam mengatasi masalah kesehatan dan kondisi medis ABK.
  6. Instansi terkait, seperti dinas pendidikan, dinas kesehatan, dan dinas sosial, yang memberikan dukungan dan bantuan dalam penyelenggaraan pendidikan ABK.

Dengan adanya pendekatan kolaboratif, diharapkan pelayanan pendidikan ABK dapat lebih optimal dan menyeluruh, serta dapat memenuhi kebutuhan dan potensi setiap anak berkebutuhan khusus secara lebih baik.

Pembahasan:

Sistem pendidikan terisolir atau segregasi adalah sistem pendidikan tertua. Awalnya diterapkan, sistem ini diperkenalkan karena adanya kekhawatiran dan perbedaan kemampuan anak berkebutuhan khusus untuk belajar  dengan anak biasa. Selain itu, jika anak berkebutuhan khusus memiliki disfungsi tertentu, saran pendidikan harus dibuat dengan cara yang sesuai dengan kebutuhan khusus. Misalnya,  anak tunanetra membutuhkan layanan khusus berupa Braille, orientasi mobilitas. Anak tunarungu membutuhkan komunikasi yang lengkap dan mengembangkan kognisi yang sehat. Anak-anak penyandang disabilitas membutuhkan layanan mobilisasi dan aksesibilitas, serta layanan perawatan, untuk mendukung fungsi fisik. Sistem  pendidikan tersendiri adalah sistem pendidikan yang terpisah dari sistem pendidikan biasa bagi anak.

Pelajari Lebih lanjut

Pelajari lebih lanjut materi tentang Layanan pendidikan bagi abk terdapat beberapa macam yomemimo.com/tugas/51078408

#BelajarBersamaBrainly#SPJ1

Semoga dengan pertanyaan yang sudah terjawab oleh mohhan86 dapat membantu memudahkan mengerjakan soal, tugas dan PR sekolah kalian.

Apabila terdapat kesalahan dalam mengerjakan soal, silahkan koreksi jawaban dengan mengirimkan email ke yomemimo.com melalui halaman Contact

Last Update: Thu, 13 Jul 23