1. Pemikiran John Locke:

Menurut Locke, ada tiga kekuasaan yang harus dipisahkan dalam pemerintahan, yaitu kekuasaan legislatif, eksekutif, dan federatif.

- Kekuasaan legislatif: Menurut John Locke, kekuasaan legislatif adalah yang tertinggi dan terpenting. Kekuasaan ini bertugas membuat undang-undang dan menjaga kepentingan umum. Legislatif harus dipisahkan dan independen dari eksekutif dan federatif agar tidak terjadi penyalahgunaan kekuasaan.

- Kekuasaan eksekutif: Kekuasaan eksekutif, menurut John Locke, bertugas untuk menjalankan undang-undang yang dibuat oleh legislatif. Eksekutif harus bertanggung jawab atas pelaksanaan hukum dan menjaga keamanan serta keadilan.

- Kekuasaan federatif: Kekuasaan federatif adalah kekuasaan yang berhubungan dengan urusan luar negeri, seperti perjanjian internasional dan perang. Menurut John Locke, kekuasaan ini juga harus dipisahkan dari kekuasaan legislatif dan eksekutif agar tidak ada penyalahgunaan kekuasaan dalam urusan luar negeri.

2. Pemikiran Montesquieu:

Montesquieu menyebut tiga cabang kekuasaan yang harus dipisahkan dalam pemerintahan, yaitu kekuasaan legislatif, eksekutif, dan yudikatif.

- Kekuasaan legislatif: Seperti John Locke, Montesquieu menganggap kekuasaan legislatif sebagai kekuasaan yang paling penting. Legislatif bertanggung jawab untuk membuat undang-undang dan mewakili kepentingan umum.

- Kekuasaan eksekutif: Kekuasaan eksekutif, menurut Montesquieu, adalah kekuasaan yang menjalankan undang-undang dan mengurus kepentingan negara. Kekuasaan ini harus dipisahkan dari legislatif agar tidak terjadi penyalahgunaan kekuasaan.

- Kekuasaan yudikatif: Montesquieu juga mengemukakan pentingnya pemisahan kekuasaan yudikatif. Yudikatif bertugas menafsirkan dan menerapkan hukum dalam penyelesaian sengketa. Pemisahan ini diperlukan agar tidak terjadi kekuasaan absolut yang dapat menindas hak-hak individu.

Perbandingan antara John Locke dan Montesquieu:

- Kedua pemikir tersebut sepakat bahwa pemisahan kekuasaan adalah penting untuk mencegah penyalahgunaan kekuasaan dan menjaga kebebasan individu.

- John Locke membedakan kekuasaan federatif sebagai kekuasaan yang berhubungan dengan urusan luar negeri, sedangkan Montesquieu tidak secara khusus menyebutkan kekuasaan federatif dalam pembahasan pemisahan kekuasaan.

- Montesquieu menekankan pentingnya keseimbangan antara kekuasaan-kekuasaan tersebut dan mengusulkan prinsip checks and balances (pengawasan dan keseimbangan). Menurut Montesquieu, masing-masing cabang kekuasaan harus memiliki kemampuan untuk membatasi dan mengawasi kekuasaan cabang yang lain. Hal ini dapat mencegah dominasi dan penyalahgunaan kekuasaan.

- John Locke lebih memperhatikan perlindungan hak-hak individu dalam pemikirannya tentang pemisahan kekuasaan. Ia menganggap pemisahan kekuasaan sebagai langkah yang penting untuk menjaga kebebasan individu dan mencegah pemerintah yang otoriter.

- Montesquieu menekankan pentingnya adanya independensi dan kemandirian dari masing-masing cabang kekuasaan. Ia berpendapat bahwa jika satu lembaga atau individu menguasai dua atau lebih cabang kekuasaan, maka akan terjadi penyalahgunaan kekuasaan dan tidak akan ada pemisahan kekuasaan yang efektif.