Studi Kasus: Ibu Guru TatiIbu Tati adalah guru kelas V

Berikut ini adalah pertanyaan dari wafasuci210 pada mata pelajaran SBMPTN untuk jenjang Sekolah Menengah Atas

Studi Kasus: Ibu Guru TatiIbu Tati adalah guru kelas V yang merupakan rekan kerja Anda, yang mana sama-sama mengajar kelas V yang kelasnya paralel. Ruangan kelas ibu Tati pun persis di sebelah ruangan kelas Anda. Ibu Tati terkenal sangat disiplin dan cenderung ‘galak’. Pada sisi lain, ibu Tati juga pekerja keras dan murid-muridnya pun selalu mendapatkan nilai-nilai yang sangat baik. Sebagian murid-murid sangat takut kepada ibu Tati, dan sebagian lain bisa menyesuaikan diri. Kepala Sekolah Anda dan orang tua murid juga sangat menghargai ibu Tati. Suatu hari, Anda mendengar tangisan seorang murid dan pergi keluar untuk melihat asal suara tangisan tersebut. Anda melihat seorang murid perempuan, kelas V sedang berlutut di atas bebatuan sekolah yang sangat panas hari itu, menghadap di depan pintu kelas ibu Tati. Anda melihat ibu Tati tampak tidak menghiraukan suara tangisan muridnya dan tetap mengajar seperti biasa, namun Anda bisa melihat bahwa beberapa murid di kelas ibu Tati mencoba untuk mencuri pandangan keluar kelas melihat temannya yang sedang menangis dan berlutut di terik matahari. Apa yang harus Anda lakukan? Apakah guru lain dapat menginterupsi di mana saat itu ada guru lain yang memiliki wewenang atas kelas yang dipimpinnya? Dalam kondisi ini apa yang bisa Anda lakukan? Dapatkah Anda menginterupsi, mengapa, dan bagaimana?​

Jawaban dan Penjelasan

Berikut ini adalah pilihan jawaban terbaik dari pertanyaan diatas.

Jawaban:

1. Yang saya harus lakukan pertama kali adalah bertanya pada anak perempuan yang menangis, tentang mengapa dia sampai dihukum di luar kelas. Jika misalnya ia melakukan hal buruk yang memang membuat dia pantas dihukum (misalnya mencuri barang teman atau bertengkar sampai membuat teman terluka) maka saya akan menasihati anak perempuan tersebut tentang perbuatannya dan menyetujui cara Ibu Tati menghukum muridnya. Sedangkan jika ia melakukan hal yang memang seharusnya berlebihan untuk dihukum di luar kelas seperti itu (misalnya ia hanya mengunyah permen karet atau melempar sebuah kertas di kelas) maka saya akan berpikir untuk menginterupsi di kelas Ibu Tati karena menghukum seorang anak seperti itu dirasa berlebihan karena hal tersebut hanya perlu nasihat singkat saja bagi si anak.

2. Menurut saya bisa, karena tangisan anak perempuan tersebut bisa mengganggu pembelajaran anak kelas lain sekaligus anak kelas Ibu Tati, yang ditunjukkan di kalimat "beberapa murid di kelas Ibu Tati mencoba untuk mencuri pandangan..."

3. Jika memang kesalahan anak tersebut berat (mencuri, merundungi teman, bertengkar) maka saya akan meminta Ibu Tati untuk membawa anak tersebut ke ruang BK saja, namun jika kesalahan anak tersebut ringan (contohnya tidak membawa buku pelajaran dan melempar sebuah kertas) maka saya akan meminta Ibu Tati agar anak tersebut dinasihati saja atau dihukum ringan (melakukan piket sepulang sekolah atau tugas tambahan).

4. Saya bisa menginterupsi kelas Ibu Tati dengan alasan anak tersebut mengganggu pembelajaran kelas lainnya, lalu cara selanjutnya saya meminta Ibu Tati membawa anak ke BK (jika kesalahan berat) atau memasukkan lagi ke dalam kelas dan melakukan hukuman sepantasnya (jika kesalahan ringan)

Penjelasan:

semoga membantu, semangat terus yaa!

Semoga dengan pertanyaan yang sudah terjawab oleh Lutfiaa1234 dapat membantu memudahkan mengerjakan soal, tugas dan PR sekolah kalian.

Apabila terdapat kesalahan dalam mengerjakan soal, silahkan koreksi jawaban dengan mengirimkan email ke yomemimo.com melalui halaman Contact

Last Update: Thu, 01 Jul 21