Berikut ini adalah pertanyaan dari Abangbibir pada mata pelajaran SBMPTN untuk jenjang Sekolah Menengah Atas
Jawaban dan Penjelasan
Berikut ini adalah pilihan jawaban terbaik dari pertanyaan diatas.
penjelasan:
Contoh Kasus Komunikasi Antar Budaya dalam Bisnis
Menurut John V. Thill dan Courtland L. Bovee (2013) yang dimaksud dengan komunikasi antarbudaya adalah proses mengirim dan menerima pesan antara orang-orang yang latar belakang budayanya dapat mengarahkan mereka untuk menafsirkan tanda-tanda verbal maupun nonverbal secara berbeda
Sebagaimana konteks komunikasi lainnya, tujuan komunikasi antarbudaya adalah untuk mencapai komunikasi yang efektif. Efektivitas komunikasi antarbudaya dapat tercapai manakala kita memiliki kompetensi budaya yang mumpuni.
Yang dimaksud dengan kompetensi budaya adalah penghargaan terhadap perbedaan budaya yang mempengaruhi komunikasi dan kemampuan untuk menyesuaikan dengan gaya komunikasi seseorang untuk memastikan bahwa usaha mengirim dan menerima pesan melintasi batas-batas budaya berjalan dengan sukses. Kompetensi budaya membutuhkan kombinasi kemampuan dalam hal sikap, pengetahuan, dan keterampilan.
jawaban:
contoh study kasus tentang kebudayaan
Gaya kepemimpinan
Seorang manajer yang bekerja dalam lingkungan budaya yang berbeda akan mengembangkan teknik-teknik yang sesuai dengan budaya setempat untuk memotivasi karyawannya. Dalam konteks budaya rendah seperti Amerika Serikat, seorang manajer lebih menekankan pada individualisme dan jarak kekuasaan yang rendah.
Manajer di Amerika Serikat akan menghargai pencapaian individu dan inisiatif, tindakan, hasil, dan berusaha untuk mengurangi perbedaan status. Manajer mengilhami karyawan dengan janji promosi, kenaikan gaji, bonus, dan bentuk pengakuan publik lainnya.
Sementara itu, dalam konteks budaya tinggi seperti Korea menerapkan gaya manajemen kepemimpinan yang menekankan pada harmoni kelompok dan pada saat yang bersamaan setiap orang di perusahaan harus mengerti posisinya yang tepat.
Yang menjadi seorang raja di perusahaan adalah pimpinan perusahaan. Karyawan tunduk pada pimpinan dan memperlakukan pimpinan dengan hormat.
Gaya pengambilan keputusan
Proses pengambilan keputusan memainkan peran yang sangat penting dalam manajemen. Setiap manajer harus mengambil keputusan penting tanpa memandang budaya. Pengambilan keputusan yang dilakukan umumnya terkait dengan manajemen sumber daya manusia, pengembangan produk baru, perluasan pasar, inisiatif penjualan, dan penerimaan atau penolakan proposal. Setiap manajer bisnis harus menyadari siapa yang membuat keputusan dan bagaimana keputusan itu dibuat.
Dalam konteks budaya rendah seperti Amerika Serikat, gaya pengambilan keputusan perusahaan yang diterapkan bersifat top-down dan penyebaran informasi dilakukan melalui struktur otoritatif atau semi-otoritatif. Keputusan biasanya diambil oleh kelompok eksekutif yang bertanggung jawab penuh terhadap keputusan perusahaan. Dengan demikian proses pengambilan keputusan dapat berlangsung lebih cepat dan hal ini diamanatkan secara hukum. Namun, penerapan keputusan ini dapat memakan waktu yang lama.
Hal ini disebabkan terbatasnya pengetahuan karyawan tentang perubahan sehingga membutuhkan waktu yang lama untuk dapat memahami, menerima, dan beradaptasi dengan aturan baru. Jika karyawan tidak memahami perubahan maka resistensi yang terjadi dapat menghambat atau menghentikan penerapan keputusan yang telah diambil.
Prosedur ini merupakan hasil dari warisan budaya Amerika yang menekankan pada egaliterianisme, independen, individualisme, sering berubah, dan kesediaan untuk berurusan dengan konflik.
Sementara itu, dalam konteks budaya tinggi seperti Jepang, manajer melibatkan kelompok dalam setiap tahapan proses pengambilan keputusan. Proses pengambilan keputusan diawali dengan manajer tingkat menengah dan mengikuti prosedur bottom-up.
Dalam proses ini, karyawan atau beberapa karyawan mempersiapkan proposal tertulis dan didiskusikan secara komprehensif oleh semua bagian organisasi. Di tiap tingkatan, manfaat dan kemungkinan dampak akan diperiksa dan jika disetujui oleh semua orang maka proposal akan diteruskan ke tingkat manajemen atas dan eksekutif.
Jika konsensus tercapai, proposal menjadi kebijakan perusahaan dan keputusan ini harus disetujui oleh setiap orang serta diterapkan dengan cepat.
kasih love jadikan jawaban terbaik semoga membantu
Semoga dengan pertanyaan yang sudah terjawab oleh HanzKun dapat membantu memudahkan mengerjakan soal, tugas dan PR sekolah kalian.
Apabila terdapat kesalahan dalam mengerjakan soal, silahkan koreksi jawaban dengan mengirimkan email ke yomemimo.com melalui halaman Contact
Last Update: Fri, 14 Jan 22