adat istiadat suku osing di banyuwangi merupakan perpaduan nantara budaya

Berikut ini adalah pertanyaan dari zhaniaanggun444591 pada mata pelajaran SBMPTN untuk jenjang Sekolah Dasar

Adat istiadat suku osing di banyuwangi merupakan perpaduan nantara budaya madura dan

Jawaban dan Penjelasan

Berikut ini adalah pilihan jawaban terbaik dari pertanyaan diatas.

Adat istiadat suku Osing di Banyuwangi merupakan perpaduan antara budaya Madura (Jawa) dan Bali.

Pembahasan

Mengenal Adat Istiadat Suku Osing

Secara geografis sebagian besar suku Osing berdiam di Kabupaten Banyuwangi Provinsi Jawa Timur. Menurut sumber sejarah yang dapat dipercaya, suku Osing merupakan suku asli Kabupaten Banyuwangi. Banyuwangi dulunya termasuk ke dalam kerajaan Blambangan yang berada di bawah kekuasaan Kerajaan Majapahit.

Pasca perang Puputan Bayu, mayoritas suku Osing menarik diri dari pergaulan dan mengasingkan diri ke daerah pegunungan. Mereka juga tidak mau tunduk kepada Belanda. Akhirnya pemerintah VOC yang berkuasa pada waktu itu mendatangkan banyak pekerja dari Madura dan Jawa Tengah. Akibatnya suku Osing makin mengucilkan diri mereka dan menolak bergaul dengan orang asing. Dari sinilah istilah suku Osing berasal. Secara etimologi kata osing berasal dari kata sing yang artinya tidak.

Meskipun kecenderungan suku Osing adalah menolak sesuatu yang asing, namun adat istiadat dan budaya yang berlaku pada suku Osing banyak dipengaruhi oleh budaya Madura dan Bali. Hal ini disebabkan karena banyaknya orang Madura yang dipekerjakan oleh VOC di wilayah mereka dan secara geografis wilayah mereka sangat dekat dengan pulau Bali.

Berikut ini adalah beberapa adat istiadat yang terdapat pada suku Osing.

1. Kepercayaan kepada roh para leluhur.

Meskipun mayoritas suku Osing sudah beragama Islam, namun kepercayaan mereka terhadap roh para leluhur masih kuat. Mereka juga percaya kepada roh yang dipuja (danyang) di sebuah tempat disebut Punden yang biasanya ada di bawah pohon atau batu besar.

2. Kepercayaan Mistis

Beberapa kepercayaan mistis yang masih berlaku di kalangan suku Osing, antara lain :

a. Penggunaan ilmu pelet jaran goyang.

b. Selametan setiap hari Senin dan Kamis di makam Buyut Cili yang dilakukan oleh orang yang akan mempunyai hajat.

c. Masa menanam padi dan bercocok tanam yang didasarkan pada perhitungan hari baik dan buruk.

d. Adanya kepercayaan tentang santet dan ilmu hitam lainnya.

3. Pertunjukan tari Gandrung

Tari Gandrung dipertunjukkan sebagai wujud rasa syukur atas hasil panen yang melimpah. Tari Gandrung memiliki kesamaan dengan beberapa tarian seperti Ketuk Tilu di Jawa Barat, Tayub di Jawa Tengah dan Jawa Timur bagian barat, Lengger di wilayah Banyumas dan Joged Bumbung di Bali. Tari Gandrung melibatkan seorang penari wanita yang menari bersama-sama tamu pria dengan iringan gamelan.

4. Upacara adat Kebo-Keboan

Upacara ini merupakan salah satu upacara bersih desa yang ada di Jawa Timur termasuk di Banyuwangi yang menjadi tempat domisili suku Osing. Upacara adat Kebo-Keboan ini dimeriahkan dengan pertunjukan pagelaran seni. Tujuan dari upacara ini adalah untuk meminta kesuburan tanah, panen melimpah, dan terhindar dari malapetaka baik yang akan menimpa tanaman maupun manusia yang mengerjakannya.

Dari penjelasan di atas bisa diambil kesimpulan bahwa adat istiadat suku Osing pencampuran antara budaya Jawa (khususnya Madura) dan budaya Bali.

Keterangan gambar : Tari Gandrung

Demikian penjelasan dan penyelesaian soal tersebut di atas. Pelajari lebih lanjut tentang suku Osing pada :

1. Letak wilayah suku Osing yomemimo.com/tugas/12679396

2. Nama tarian suku Osing yomemimo.com/tugas/13868826

3. Asal usul suku Osing yomemimo.com/tugas/2503219

==============================

Detil Jawaban

Kelas : 11

Mapel : Geografi

Bab : Keragaman Budaya Bangsa

Kode : 11.8.6

Kata Kunci : suku Osing, adat istiadat

Adat istiadat suku Osing di Banyuwangi merupakan perpaduan antara budaya Madura (Jawa) dan Bali. PembahasanMengenal Adat Istiadat Suku OsingSecara geografis sebagian besar suku Osing berdiam di Kabupaten Banyuwangi Provinsi Jawa Timur. Menurut sumber sejarah yang dapat dipercaya, suku Osing merupakan suku asli Kabupaten Banyuwangi. Banyuwangi dulunya termasuk ke dalam kerajaan Blambangan yang berada di bawah kekuasaan Kerajaan Majapahit. Pasca perang Puputan Bayu, mayoritas suku Osing menarik diri dari pergaulan dan mengasingkan diri ke daerah pegunungan. Mereka juga tidak mau tunduk kepada Belanda. Akhirnya pemerintah VOC yang berkuasa pada waktu itu mendatangkan banyak pekerja dari Madura dan Jawa Tengah. Akibatnya suku Osing makin mengucilkan diri mereka dan menolak bergaul dengan orang asing. Dari sinilah istilah suku Osing berasal. Secara etimologi kata osing berasal dari kata sing yang artinya tidak. Meskipun kecenderungan suku Osing adalah menolak sesuatu yang asing, namun adat istiadat dan budaya yang berlaku pada suku Osing banyak dipengaruhi oleh budaya Madura dan Bali. Hal ini disebabkan karena banyaknya orang Madura yang dipekerjakan oleh VOC di wilayah mereka dan secara geografis wilayah mereka sangat dekat dengan pulau Bali. Berikut ini adalah beberapa adat istiadat yang terdapat pada suku Osing. 1. Kepercayaan kepada roh para leluhur. Meskipun mayoritas suku Osing sudah beragama Islam, namun kepercayaan mereka terhadap roh para leluhur masih kuat. Mereka juga percaya kepada roh yang dipuja (danyang) di sebuah tempat disebut Punden yang biasanya ada di bawah pohon atau batu besar. 2. Kepercayaan MistisBeberapa kepercayaan mistis yang masih berlaku di kalangan suku Osing, antara lain :a. Penggunaan ilmu pelet jaran goyang. b. Selametan setiap hari Senin dan Kamis di makam Buyut Cili yang dilakukan oleh orang yang akan mempunyai hajat. c. Masa menanam padi dan bercocok tanam yang didasarkan pada perhitungan hari baik dan buruk. d. Adanya kepercayaan tentang santet dan ilmu hitam lainnya. 3. Pertunjukan tari GandrungTari Gandrung dipertunjukkan sebagai wujud rasa syukur atas hasil panen yang melimpah. Tari Gandrung memiliki kesamaan dengan beberapa tarian seperti Ketuk Tilu di Jawa Barat, Tayub di Jawa Tengah dan Jawa Timur bagian barat, Lengger di wilayah Banyumas dan Joged Bumbung di Bali. Tari Gandrung melibatkan seorang penari wanita yang menari bersama-sama tamu pria dengan iringan gamelan. 4. Upacara adat Kebo-Keboan Upacara ini merupakan salah satu upacara bersih desa yang ada di Jawa Timur termasuk di Banyuwangi yang menjadi tempat domisili suku Osing. Upacara adat Kebo-Keboan ini dimeriahkan dengan pertunjukan pagelaran seni. Tujuan dari upacara ini adalah untuk meminta kesuburan tanah, panen melimpah, dan terhindar dari malapetaka baik yang akan menimpa tanaman maupun manusia yang mengerjakannya. Dari penjelasan di atas bisa diambil kesimpulan bahwa adat istiadat suku Osing pencampuran antara budaya Jawa (khususnya Madura) dan budaya Bali. Keterangan gambar : Tari Gandrung Demikian penjelasan dan penyelesaian soal tersebut di atas. Pelajari lebih lanjut tentang suku Osing pada :1. Letak wilayah suku Osing https://brainly.co.id/tugas/126793962. Nama tarian suku Osing https://brainly.co.id/tugas/138688263. Asal usul suku Osing https://brainly.co.id/tugas/2503219==============================Detil Jawaban Kelas : 11Mapel : Geografi Bab : Keragaman Budaya BangsaKode : 11.8.6Kata Kunci : suku Osing, adat istiadat

Semoga dengan pertanyaan yang sudah terjawab oleh mardanjefryoug9em dapat membantu memudahkan mengerjakan soal, tugas dan PR sekolah kalian.

Apabila terdapat kesalahan dalam mengerjakan soal, silahkan koreksi jawaban dengan mengirimkan email ke yomemimo.com melalui halaman Contact

Last Update: Fri, 25 Jan 19