Berikut ini adalah pertanyaan dari cnaffisa pada mata pelajaran PPKn untuk jenjang Sekolah Menengah Pertama
3. jelaskan mengenai organisasi modern pertama di Indonesia
4. apa yang kamu ketahui tentang tiga serangkai dalam peran kebangkitan nasional
5. sebutkan 3 perbedaan perjuangan sebelum dan setelah kebangkitan nasional
jwb skrng ya, soalnya udh telat deadline heheheh:D trimakasiii
Jawaban dan Penjelasan
Berikut ini adalah pilihan jawaban terbaik dari pertanyaan diatas.
Jawaban:
1. Peran pendidikan dalam proses kebangkitan Nasional adalah sebagai alat untuk memperbaiki kehidupan sekarang dan juga mempersiapkan generasi-generasi yang akan datang lebih baik serta bisa mewujudkan kesejahteraan dan keadilan sosial bagi seluruh bangsa indonesia sesuai cita-cita luhur bangsa indonesia.
2. Dampak Positif
Diterapkannya Politik Etis memicu lahirnya berbagai organisasi pergerakan dan perhimpunan yang bersifat daerah maupun nasional di Indonesia. Beberapa di antaranya adalah Boedi Oetomo, Sarekat Islam, Indische Partij, dan lain-lain.
Program edukasi yang diberikan dalam Politik Etis melahirkan kaum terpelajar dari kalangan pribumi.
Politik Etis berakhir ketika Belanda menyerah dari Jepang tahun 1942 dalam Perang Asia Timur Raya atau Perang Dunia Kedua.
Tahun 1945, giliran Jepang yang kalah di Perang Dunia Kedua sehingga membuka peluang bagi bangsa Indonesia untuk menyatakan kemerdekaan pada 17 Agustus 1945.
3. Budi Utomo menjadi organisasi pertama yang didirikan oleh bangsa Indonesia dan beranggotakan mahasiswa STOVIA atau Sekolah Kedokteran Batavia. Organisasi Budi Utomo memiliki tujuan mencapai kemajuan bangsa Jawa dan Madura. Tujuan Budi Utomo tersebut membuat lingkup keanggotaan organisasi terbatas hanya bagi orang Jawa dan Madura. Demi mencapai tujuan organisasi, Budi Utomo bergerak pada bidang pendidikan melalui program penggalangan dana pendidikan serta bidang kebudayaan melalui pengembangan kebudayaan Jawa.
4. Tokoh Kebangkitan Nasional atau dikenal dengan Tiga Serangkai adalah dr. Tjipto Mangunkusumo, dr. Douwes Dekker dan Suwardi Suryoningrat (Ki Hajar Dewantara). Ketiga tokoh tersebut yang melahirkan organisasi Boedi Oetomo atau peringatan Harkitnas. Mereka mendirikan organisasi berupa partai politik bernama Indische Partij yang terkenal sebagai organisasi pertama kalinya yang menyuarakan dan menggagas rasa kebangsaan (Nasionalisme) bagi penduduk koloni Hindia-Belanda. Pemerintah kolonial Hindia-Belanda menyebut tiga tokoh ini dengan istilah “Komite Bumiputra.”
Tiga Serangkai hanya berkiprah selama 1 tahun, yaitu semenjak 1912 hingga 1913 karena pemerintah kolonial menganggap mereka sebagai ancaman keamanan dan ketertiban. Awalnya, mereka akan dihukum dengan cara diasingkan ke Pulau Bangka; namun terjadi perubahan dan mereka diasingkan hanya ke Negeri Belanda. Sepulangnya menjalani masa hukuman, ketiganya menempuh jalan yang beragam. Tjipto Mangunkusumo menempuh jalan politik yang berliku, seperti partisipasi dalam Algemeene Studie Club (ASC) yang nanti menjadi cikal bakal Partai Nasional Indonesia (PNI). Ernest François Eugène Douwes juga menempuh kegiatan politik yang beragam. Suwardi Suryaningrat melanjutkan perjuangan melalui pendidikan dengan pendirian organisasi Nationaal Onderwijs Instituut (Taman Siswa).
5.
- Pola perjuangan sebelum Tahun 1908.
1. Berbagai bentuk perlawanan yang dilakukan rakyat Indonesia masih bersifat kedaerahan.
2. Perlawanan yang dilakukan tidak dilakukan secara bersama-sama dan serentak.
3. Perlawanan hanya bergantung pada instruksi dan arahan pemimpin, sehingga ketika pemimpin tertangkap maka perlawanan akan tidak berlanjut.
4. Kualitas senjata yang dimiliki rakyat Indonesia tidak sebanding dengan senjata milik Belanda.
5. Rakyat Indonesia yang masih saja berulang kali terjebak politik licik milik Belanda (Politik adu domba).
6. Adanya beberapa masyarakat Indonesia yang khianat terhadap bangsanya sendiri, dimana ia justru membeberkan suatu rahasia perlawanan pimpinannya kepada bangsa Belanda.
7. Belum terciptanya perasaan senasib yang kuat di antara masyarakat Indonesia.
8. Berbagai bentuk perlawanan masih belum terorganisasi secara modern.
9. Masih rendahhnya mutu pendidikan dan kesehatan masyarakat Indonesia kala itu.
10. Bentuk-bentuk perlawanan masih menggunakan fisik, belum menggunakan jalur diplomasi.
- Pola perjuangan setelah tahun 1908.
1. Berbagai bentuk perlawanan yang dilakukan rakyat Indonesia bersifat nasional dan terorganisir.
2. Perlawanan yang diberikan dilakukan secara bersama-sama dan serentak.
3. Perlawanan bersifat kontinyu, sehingga walaupun pemimpin tertangkap, namun perjuangan masih berlangsung.
4. Persenjataan bangsa Indonesia lebih memadai sebab banyak di dapat dari hasil rampasan.
5. Rakyat Indonesia sudah lebih bisa menerima keberagaman, sehingga tidak mudah di adu domba.
6. Pengkhianatan terhadap bangsa sendiri sudah mulai berkurang di banding sebelum tahun 1908.
7. Perasaan senasib sudah semakin kuat dan besar diakibatkan sudah terlalu lamanya bangsa Indonesia dijajah dengan cara dan metode yang sama.
8. Bentuk perlawan sangat terorganisir secara modern.
9. Mutu pendidikan dan kesehatan sudah jauh lebih baik.
10. Bentuk-bentuk perjuangan lebih mendominasi dengan cara diplomasi.
Sekian Terima Kasih. Semoga membantu
Semoga dengan pertanyaan yang sudah terjawab oleh galihpattiasattir30 dapat membantu memudahkan mengerjakan soal, tugas dan PR sekolah kalian.
Apabila terdapat kesalahan dalam mengerjakan soal, silahkan koreksi jawaban dengan mengirimkan email ke yomemimo.com melalui halaman Contact
Last Update: Wed, 08 Jun 22