Pada saat kongres pemuda 1 tahun 1926,ego kedaerahan yang kuat

Berikut ini adalah pertanyaan dari kepoanjirr pada mata pelajaran PPKn untuk jenjang Sekolah Menengah Pertama

Pada saat kongres pemuda 1 tahun 1926,ego kedaerahan yang kuat masih ada ditiap kelompok pemuda.Pada masa itu,ego kedaerahan mempersulit Indonesia untuk bersatu dan berjuang melawan penjajahan.Mengapa ego kedaerahan dapat mempersulit Indonesia untuk bersatu dan berjuang melawan penjajahan?Apa yang harus kamu lakukan agar ego kedaerahan itu tidak muncul kembali pada saat ini?​

Jawaban dan Penjelasan

Berikut ini adalah pilihan jawaban terbaik dari pertanyaan diatas.

Jawaban:

1. Karena dengan adanya ego kedaerahan pada masing-masing daerah. Hal ini akan menyebabkan adanya sikap primordialisme, Etnosentrisme,dsb pada masing-masing daerah yang memiliki pemikiran bahwa budaya pada salah satu daerah tersebut merupakan budaya dengan nilai tertinggi yang ada di Nusantara/Indonesia. Padahal pemahaman rasionalnya ialah semua kemajemukan yang ada harus kita hormati sedemikian rupa.

Yang nantinya jika pemahaman Egoisme ini muncul akan berakibat pada sulitnya implementasi budaya gotong royong/persatuan yang sudah ada di Nusantara pada zaman dahulu kala, sehingga yang terjadi adalah munculnya pemahaman yang berbasis pada keegoisan pada masing-masing daerah di Indonesia yang ingin mengutamakan/memprioritaskan eksistensi dari daerahnya masing-masing dan tidak memedulikan eksistensi daerah lain. Sehingga budaya gotong royong akan semakin mengalami kemerosotan, yang padahal telah menjadi bagian dasar dan hakikat dari budaya filosofis bangsa Indonesia.

Yang pada saat itu merupakan kekuatan utama untuk melawan kolonialisme dan imperialisme Belanda

2. Untuk mengatasi munculnya suatu ego kedaerahan pada masing-masing daerah. Maka diperlukan suatu kesadaran sosial dalam bermasyarakat yang dapat diamalkan oleh masing-masing individu pada suatu daerah, baik dengan cara menghargai kemajemukan serta menghormati adat istiadat daerah lain dsb dengan berdasar pada, Ketuhanan, Humanisme/Kemanusiaan,Persatuan (gotong royong), Demokrasi-sosial, dan Keadilan.

Semoga membantu..

Jika bersifat universal maka mungkin ini yang dimaksud oleh pertanyaan tersebut. Namun jika mengacu pada landasan teori Psikoanalisa Sigmund Freud mungkin landasan pada wilayah teoritisnya juga akan berbeda.

Semoga dengan pertanyaan yang sudah terjawab oleh VArys18 dapat membantu memudahkan mengerjakan soal, tugas dan PR sekolah kalian.

Apabila terdapat kesalahan dalam mengerjakan soal, silahkan koreksi jawaban dengan mengirimkan email ke yomemimo.com melalui halaman Contact

Last Update: Mon, 13 Jun 22