Jawaban:

Melakukan perlawanan fisik

Penjelasan:

Setelah Jepang menyerah kepada Sekutu dalam Perang Pasifik pada 14 Agustus 1945, sebagai pihak yang kalah Jepang harus menarik mundur pasukannya dari Indonesia sebagaimana diatur oleh South East Asian Command (SEAC) dibawah pimpinan Lord Mountbatten yang berkedudukan di Singapura. Adapun pelaksanaan di lapang untuk membebaskan tawanan perang, maka yang melakukannya adalah Allied Forces Netherland East Indies (AFNEI). 

Kedatangan AFNEI ke Indonesia  adalah untuk melaksanakan misi internasional berupa pembebasan tawanan perang Jepang, dan memulangkan para perwira Jepang ke negeri asalnya, pertama kali mendarat di Aceh pada 23 Agustus 1945 dan tiba di Jakarta pada 15 September 1945. Kedatangan Pasukan AFNEI ternyata sambil juga memboncengi Netherland Indies Civil Administration (NICA) atau Pemerintahan Sipil Hindia Belanda, yang memiliki motif ingin menguasai kembali pemerintahan Indonesia sementara pada satu sisi Indonesia sendiri telah menyatakan kemerdekaannya pada 17 Agustus 1945. Keikutsertaan NICA dalam misi Sekutu tersurat sebagaimana dalam perjanjian Civil Affairs Agreement, London pada 24 Agustus 1945, intinya menyatakan bahwa Inggris bertindak atas nama Belanda dan pelaksanaannya diatur oleh NICA yang bertanggung jawab kepada Sekutu.

Setelah mengetahui kedatangan Sekutu AFNEI membawa serta Belanda (NICA), maka memunculkan reaksi dari masyarakat Indonesia untuk melakukan kontak fisik seperti yang terjadi dalam Pertempuran Surabaya, Pertempuran Lima Hari Semarang, Pertempuran Bojong Kokosan, Pertempuran Medan Area dan sebagainya.