1. Dr. Cipto Mangunkusumo perannya, merupakan salah satu tokoh dalam Indische Partij, suatu organisasi politik yang pertama kali mencetuskan ide pemerintahan sendiri di tangan penduduk setempat. Cipto Mangunkusumo sudah aktif berorganisasi sejak mengenyam pendidikan di STOVIA. Dirinya rajin menyampaikan kritik dan pandangan mengenai Belanda di Indonesia.

2. Dr. Sutomo peran nya, sosok pendiri organisasi Budi Utomo yang menjadi tanda kebangkitan nasional.

3. Ki Hajar Dewantara berperan sebagai tokoh yang mendirikan Taman Siswa. Taman Siswa merupakan lembaga pendidikan pertama yang memberikan kesempatan bagi rakyat pribumi menengah ke bawah untuk mendapatkan pendidikan yang sama dengan para bangsawan.

4. Douwes Dekker berperan sebagai Penggagas nama "Nusantara" untuk Hindia Belanda yang merdeka. selain itu, dirinya merupakan peletak dasar nasionalisme Indonesia sejak abad ke-20.

5. Dr. Wahidin Sudirohusodo berperan sebagai pendiri Organisasi Budi Utomo bersama Dr. Soetomo. hal yang dilakukannya menggunakan organisasi ini adalah untuk memajukan pendidikan bangsa, selain itu untuk mengembalikan martabat bangsa.

6. H.O.S Tjokroaminoto berperan sebagai salah satu pemimpin dari Organisasi pertama di Indonesia yaitu Sarekat Islam. Dalam perjalanannya, H.O.S Tjokroaminoto selalu memberikan pidato mengenai kritikan keras terhadap penjajahan belanda. sehingga akhirnya, ia pun sempat ditangkap dan masuk ke dalam penjara.

7. R.M Notosuroto berperan sebagai penganjur "politik asosiasi", di mana orang Belanda dan Indonesia harus menggabungkan sifat-sifat terbaiknya - rasionalisme Barat di jantung Timur - mencapai keberhasilan tertinggi dalam nilai-nilai material dan spiritual (nyata terkait dengan Tagore).

8. K.H Ahmad Dahlan Selain berperan membangkitkan kesadaran akan pendidikan, KH Ahmad Dahlan juga mempelopori ekonomi masyarakat dengan membuat amal usaha sosial. Ia juga mempelopori kebangkitan kaum wanita Indonesia di masa penjajahan untuk sama-sama memperjuangkan hak mendapatkan pendidikan.

9. Wahid Hasyim Selain peran keaktifannya dalam gerakan politik dan sumbangsihnya terhadap perjuangan melawan penjajah secara diplomatis, pada tahun 1944 ia mendirikan sebuah Sekolah Tinggi Islam di Jakarta yang saat itu pengasuh sekaligus pimpinannya dipegang oleh oleh KH. A. Kahar Moezakkir

10. Abdul Muis Pada zaman pergerakan, bersama dengan H.O.S. Cokroaminoto, Abdul Muis berjuang memimpin Serikat Islam. Pada 1917, ia dipercaya sebagai utusan SI ke negeri Belanda untuk mempropagandakan Comite Indie Weerbaar. Selain itu, ia mempengaruhi tokoh-tokoh Belanda agar di Indonesia didirikan sekolah teknik.

11. H. Agus Salim berperan ikut menggelorakan pergerakan nasional di Indonesia pada awal abad ke-20, Hadji Agus salim memegang peran vital pada persiapan kemerdekaan Indonesia hingga mengiringi perjuangan memperoleh pengakuan kedaulatan dari kerajaan Belanda dan dunia Internasional akan kemerdekaan Indonesia.

12. Samanhudi Pada tahun 1905, beliau mendirikan Serikat Dagang Islam (SDI), organisasi yang menentang Belanda dan memperjuangkan martabat pedagang pribumi. SDI berubah menjadi Sarekat Islam (SI) pada tahun 1912 dan pada kongres tahun 1913, beliau terpilih menjadi ketua. KH. Samanhudi juga terlibat dalam gejala politik pasca kemerdekaan dengan membentuk Barisan Pemberontak Indonesia yang melawan Belanda NICA, dan lascar rakyat yang bernama Gerakan Kesatuan Alap-Alap.