Berikut ini adalah pertanyaan dari Nicoaji3193 pada mata pelajaran PPKn untuk jenjang Sekolah Menengah Pertama
Jawaban dan Penjelasan
Berikut ini adalah pilihan jawaban terbaik dari pertanyaan diatas.
Terdapat enam kriteria Profil Pelajar Pancasila yaitu beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan berakhlak mulia; mandiri; bernalar kritis; kebinekaan global; bergotong royong; dan kreatif. Kemendikbud melalui Pusat Penguatan Karakter (Puspeka) mencanangkan penguatan Profil Pelajar Pancasila. Tujuan dari terbentuknya Puspeka adalah mengubah paradigma (pola pikir) dan prilaku atau sikap
Pertama, sadar (aware) yaitu siswa lebih sadar atau peka akan lingkungan dan keadaan di sekitarnya.
Kedua, siswa memahami (understand) apa yang disampaikan
Ketiga, ikut serta (join) anak mulai mau masuk pada sebuah proyek pendidikan
Keempat, mau melakukan (do) siswa mau mengimplementasikan
Pengembangan Karakter Berkebhinekaan Global Siswa dalam Pembelajaran
Karakter Berkebhinekaan Global menjadi tujuan utama dari Profil Pelajar Pancasila yaitu menumbuhkan rasa saling menghargai dan kemungkinan terbentuknya budaya baru yang positif dan tidak bertentangan dengan budaya luhur. Terdapat 3 elemen kunci guna mencapai Profil Pelajar Pancasila yang berkebhinekaan global, yaitu :
Mengenal dan menghargai budaya
Kemampuan komunikasi inter kultural dalam berinteraksi dengan sesama
Refleksi dan tanggung jawab terhadap pengalaman kebinekaan
Kebhinekaan artinya beraneka ragam, bermacam-macam, banyak, beragam, dan lain-lain, yang mengarah kepada banyanknya perbedaan yang ada dalam masing-masing kehidupan, kebhinekaan lebih tertuju pada nilai nasional, yaitu beraneka ragamnya terdapat suku bangsa, ras, agama, budaya, bahasa, dlan lain-lain yang ada pada negara Indonesia (yang mana persatuan dan kesatuan sebagai penghubung dari kebhinekaan tersebut). Kebhinekaan global adalah perasaan menghormati keberagaman. Kebhinekaan global adalah toleransi terhadap perbedaan.
Berikut ini adalah kegiatan pembelajaran yang dapat menumbuhkan jiwa berkebhinekaan global dalam kegiatan pembelajaran :
Tidak pilih-pilih teman di sekolah
Bergaul dengan siapa saja tanpa memandang agama, suku, ras dan sebagainya di lingkungan sekolah
Menerapkan toleransi
Tidak mengganggu jalannya peribadatan orang lain
Menghormati teman di sekolah yang sedang menjalankan ibadah puasa
Mempelajari tari Saman misalnya juga kebudayaan dari daerah lain dengan tujuan untuk melestarikannya
Menonton pagelaran kebudayaan nusantara meskipun pertunjukan tersebut bukan berasal dari suku sendiri.
Mempelajari bahasa asing untuk menjelajah pengetahuan
Melakukan pertukaran pelajar ke luar negeri
Bersikap terbuka pada perkembangan -perkembangan luar
Menjunjung tinggi budaya lokal
Melaksanakan upacara bendera tiap hari senin.
Menghargai perbedaan pendapat
Mengutamakan musyawarah mufakat dalam menyelesaikan masalah
Menyanyikan lagu bernuansa patriotik dan rasa
cinta tanah air.
Mengenalkan beragam keunikan potensi daerah
Melakukan pameran budaya
Mengikuti lomba-lomba kebudayaan
Melalukan filterisasi terhadap segala pengaruh asing yang masuk ke Indonesia
Mencintai produk dalam negeri
Mengikuti pekan budaya Internasional
Dengan memiliki jiwa berkebhinekaan global diharapkan siswa tidak kehilangan jati diri bangsanya yang berbhineka. Generasi Profil Pelajar Pancasila diharapkan menjadi generasi yang tumbuh dengan menghargai budayanya sendiri dan tidak menutup pengaruh dari dunia luar.
Mandiri
Siswa secara independen termotivasi meningkatkan kemampuannya, bisa mencari pengetahuan serta termotivasi.
Kreatif
Siswa bisa menciptakan hal baru, berinovasi secara mandiri, dan mempunyai rasa cinta terhadap kesenian dan budaya.
Gotong-royong
Siswa memiliki kemampuan berkolaborasi yang merupakan softskill utama yang terpenting di masa depan agar bisa bekerja secara tim.
Kebhinekaan global
Siswa mencintai keberagaman budaya, agama dan ras di negaranya serta dunia, sekaligus menegaskan mereka juga warga global.
Berakhlak mulia
Siswa memahami moralitas, spiritualitas, dan etika berada, yang merupakan hasil dari pendidikan karakter.
“Jadi, bukan hanya dengan membaca materi lalu diuji, melainkan juga untuk menciptakan karya. Maka, saya mempunyai moto, kalau kita ingin melakukan transformasi pembelajaran di dalam suatu ruang kelas maka harus banyak tanya, banyak coba, dan banyak karya,” jelas Mendikbud.
Semoga dengan pertanyaan yang sudah terjawab oleh glao0463 dapat membantu memudahkan mengerjakan soal, tugas dan PR sekolah kalian.
Apabila terdapat kesalahan dalam mengerjakan soal, silahkan koreksi jawaban dengan mengirimkan email ke yomemimo.com melalui halaman Contact
Last Update: Sun, 04 Sep 22