Jawaban:

Judul: Akibat Ketidakprofesionalan Pak Rakha

Siapa yang tidak kenal dengan Pak Rakha? Beliau adalah seorang direktur tertinggi di Perusahaan Pt. Buyung Puyuh, sebuah perusahaan makanan yang sudah sangat populer di kalangan masyarakat. Cita rasa makanan yang dihasilkan oleh perusahaan Pak Rakha sudah tidak bisa diragukan lagi. Presiden negeri itu sendiri, Pak Buddy, sudah sering memesan makanan ke Perusahaan Pak Rakha untuk acara kenegaraan. Selain enak, harganya juga terjangkau. Oleh sebab itu perusahaan selalu dipenuhi orderan makanan. Perusahaan Pak Rakha juga memberdayakan masyarakat di sekitarnya untuk menjadi karyawannya, seperti Pak Rino, Bu Athaya, Pak Kokoh, dan Bu Imelda. Pemilik perusahaan, Bu Ina, senang dengan kinerja Pak Rakha yang sangat profesional. Pak Rakha selalu tepat waktu, bersikap rendah hati, dan selalu tersenyum. Hal itu membuat Bu Ina yakin bahwa perusahaan yang dimilikinya aka baik-baik saja dengan kepemimpinan Pak Rakha sebagai direktur tertinggi.

"Eh, tahu nggak, Bu Ina suka dengan kinerja Pak Rakha, lho," gosip Bu Imelda di sela-sela memasak pesanan pelanggan di dapur. Pak Kokoh tertawa kecil.

"Pak Rakha memang luar biasa. Kita tidak bisa menyainginya, untuk saat ini. Pak Rakha sangat, sangat, sangat, keren!" puji Pak Kokoh sembari mengangkat ayam goreng dari penggorengan, memindahkannya ke mangkuk besar.

"Pak Rakha makan apa ya, kok bisa jadi se-perfect itu?" goda Pak Rino sembari menambahkan bumbu pada ayam goreng yang barusan diangkat oleh Pak Kokoh.

"Wah, Pak Rino kepo!" sahut Bu Athaya sembari menepuk bahu Pak Rino. Semuanya tertawa, mencoba mereka-reka apa yang dimakan oleh Pak Rakha, sehingga bisa seprofesional itu.

Hari demi hari, sebuah kejadian terjadi. Performa perusahaan menurun. Sesuatu terjadi. Semuanya cukup panik. Bu Ina mengumpulkan semua karyawannya beserta Pak Rakha.

Pak Rakha selama ini ternyata menuliskan unggahan jelek tentang makanan dari perusahaan saingan mereka, menggunakan akun anonim, yang bermaksud menjatuhkan performa perusahaan tersebut. Perilakunya ini sudah tercium ke ranah kepolisian. Hal ini disebabkan Pak Jatmika dan Bu Jacinda, perusahaan saingan mereka, telah melaporkan kejadian itu.

"Maafkan saya, Bu. Saya benar-benar menyesal. Saya melakukan itu agar perusahaan kita yang dilirik oleh masyarakat, bukan perusahaan saingan yang dimiliki oleh Pak Jatmika dan Bu Jacinda!" teriak Pak Rakha sembari menggebrak meja. Bu Ina tidak dapat lagi membendung air matanya. Ia menangis. Ia mencoba menahan emosinya namun gagal.

"PAK RAKHA! ANDA SAYA PECAT SECARA TIDAK HORMAT DARI PT. BUYUNG PUYUH!" Teriakan Bu Ina menggelegar ke seantero ruangan.

Pak Rino, Bu Athaya, Pak Kokoh, dan Bu Imel yang menyaksikan hal itu sungguh terkejut, tak menyangka ternyata Pak Rakha melakukan cara busuk untuk mendapatkan performa perusahaan yang baik. Sungguh mengenaskan.

Pak Rakha tidak bisa berkata apa-apa. Ia langsung meninggalkan ruangan setelah melepaskan nametagnya: Rakha Riz - Direktur Perusahaan PT. Buyung Puyuh. Selesai sudah karir cemerlang nya sebagai direktur perusahaan ternama itu.

Suasana tetap tegang. Bu Ina masih kesal. Karyawannya bingung harus berbuat apa. Bu Ina menghela napas panjang.

"Saya tahu ini hari yang berat. Oleh karena itu, kalian bisa pulang selepas ini. Selanjutnya, yang menjadi direktur akan saya putuskan besok. Terima kasih sebelumnya." ucap Bu Ina sembari meninggalkan ruangan.

Kejadian hari itu tidak akan dilupakan oleh Pak Rakha. Ia kemudian teringat, apa yang ia alami saat ini, adalah mobilitas sosial vertikal ke bawah, atau bisa disebut social sinking. Ia dipecat dari pekerjaannya. Pak Rakha harus mencari pekerjaan baru. Ia berjanji pada dirinya sendiri, ia akan menggunakan cara yang baik dan benar untuk memperoleh sesuatu.

Pengarang: adnil42

Penjelasan:

Semoga berkenan. Jika berkenan, mohon dijadikan jawaban tercerdas ya! Terima kasih sebelumnya ✨

Have a good day, friends!