Klasifikasi demokrasi menurut cara penyaluran kehendak rakyat dapat dibedakan menjadi 3, yaitu:

1. Demokrasi langsung: Demokrasi langsung merupakan sistem di mana kehendak rakyat langsung terwujud melalui mekanisme pemungutan suara yang dilakukan oleh rakyat secara langsung, tanpa melalui perwakilan. Contoh sistem demokrasi langsung adalah referendum dan inisiatif rakyat.
2. Demokrasi terpimpin: Demokrasi terpimpin merupakan sistem di mana kehendak rakyat terwujud melalui mekanisme pemilihan umum yang dilakukan oleh rakyat secara langsung, dengan menggunakan sistem pemilihan umum. Contoh sistem demokrasi terpimpin adalah pemilihan presiden dan parlemen.
3. Demokrasi representatif:Demokrasi representatif merupakan sistem di mana kehendak rakyat terwujud melalui mekanisme pemilihan umum yang dilakukan oleh rakyat secara tidak langsung, dengan menggunakan sistem perwakilan. Dalam sistem ini, rakyat memilih wakil-wakil mereka yang akan mewakili kepentingan dan kehendak rakyat di parlemen atau lembaga legislatif lainnya. Wakil-wakil tersebut kemudian akan membuat kebijakan dan mengambil keputusan atas nama rakyat.

Contoh sistem demokrasi representatif adalah pemilihan anggota parlemen, anggota legislatif, atau anggota dewan perwakilan rakyat di berbagai negara. Sistem ini merupakan sistem yang paling banyak dianut di berbagai negara di dunia, termasuk Indonesia.

Namun, demokrasi representatif juga memiliki beberapa kelemahan, seperti terjadinya ketimpangan antara kehendak rakyat dan kehendak wakil-wakil rakyat, serta terjadinya kecurangan dalam pemilihan umum. Oleh karena itu, diperlukan tindakan-tindakan pengaturan yang tepat untuk menjamin terwujudnya demokrasi yang sehat dan berkualitas.