Berikut ini adalah pertanyaan dari fadilzaidan03 pada mata pelajaran PPKn untuk jenjang Sekolah Menengah Pertama
Jawaban dan Penjelasan
Berikut ini adalah pilihan jawaban terbaik dari pertanyaan diatas.
Jawaban:
Pada masa demokrasi terpimpin, salah satu kebijakan yang terkenal adalah adanya proyek mercusuar.
Proyek Mercusuar merupakan sejumlah pembangunan gedung dan infrastruktur yang digagas oleh Presiden Soekarno.
Dimulainya Proyek Mercusuar ini berawal dari ditunjuknya Indonesia sebagai tuan rumah Asian Games pertama tahun 1962.
Untuk mendukung penyelenggaraannya, maka lahirlah bangunan-bangunan yang menjadi Proyek Mercusuar Soekarno.
Tujuan Presiden Soekarno membentuk Proyek Mercusuar adalah agar Indonesia mendapat perhatian dari dunia internasional.
Berikut ini penjelasan terkait enam bangunan Proyek Mercusuar yang dibangun pada masa demokrasi terpimpin.
Penjelasan:
1. Stadion Gelora Bung Karno (GBK)
Pada tahun 1956, Soekarno sempat berkunjung ke Moskow. Sewaktu di sana, ia sempat melihat kemegahan Stadion Lenin.
Bermula dari situ, Soekarno memiliki ide yang sama untuk membangun Stadion Senayan atau GBK dengan konsep kemegahan dan kekokohan.
Rancangan Stadion GBK ini dikerjakan oleh LS Tyatenko, yakni arsitek yang mengerjakan desain Stadion Lenin.
Secara keseluruhan, pembangunan kompleks olahraga Senayan ini menelan biaya hingga 12,5 juta dollar AS. Sumber pendanaan Stadion Gelora Bung Karno (GBK) ini dibantu dengan kredit yang diberikan Uni Soviet.
2. Hotel Indonesia
Proyek Mercusuar yang kedua adalah Hotel Indonesia yang dibangun untuk menyambut Asian Games 1962.
Hotel Indonesia menjadi hotel berbintang pertama yang dibangun di Jakarta dengan 14 lantai menjulang ke atas.
Proyek Pembangunan Hotel Indonesia ini dibiayai dengan dana hasil Perjanjian Pampasan Perang dari Jepang yang resmi dibuka tanggal 5 Agustus 1962.
3. Jembatan Semanggi
Demi mengantisipasi kemacetan lalu lintas saat Asian Games berlangsung, Soekarno membangun Jembatan Semanggi.
Soekarno memilih nama Semanggi karena bentuk jembatan yang dibangun oleh Menteri PU Ir. Sutami yang menyerupai daun Semanggi.
Jembatan Semanggi ini diklaim sebagai cloverlef bridge terbesar di Asia Tenggara yang diresmikan tahun 1962.
4. Monumen Selamat Datang
Patung Selamat Datang dibuat oleh Edhie Sunarso tahun 1961 sebagai bentuk simbolis penyambutan para tamu mancanegara.
Semua tamu asing yang datang ke Jakarta dan langsung menuju Hotel Indonesia akan langsung melihat patung Selamat Datang ini.
5. Monas
Presiden Soekarno memerintah pembangunan Monas pada tanggal 17 Agustus tahun 1961, teman-teman. Proyek Monumen Nasional ini dirancang oleh tiga arsitek Indonesia, yakni Soedarsono, Frederich Silaban, dan Ir. Soekarno. Soekarno ingin Monumen Nasional berada tepat di depan Istana Merdeka sebagai simbol perjuangan rakyat. Akhirnya Monumen Nasional atau Monas ini dibangun di Lapangan Medan Merdeka, Jakarta Pusat. Pengerjaannya melalui tiga tahap, pertama pada 1961-1965, kedua periode 1966-1968 serta tahap ketiga pada 1969-1976.Pembangunan Monumen Nasional ini berhasil dibangun dan kemudian dibuka untuk umum pada 12 Juli 1975.
6. Gedung DPR/MPR
Proyek mercusuar terakhir adalah pembangunan Gedung DPR/MPR. Pembangunan ini resmi dibuka tanggal 8 Maret 1965.
Pembangunan gedung ini dimaksudkan untuk gelaran Conference of the New Emerging Forces (Conefo) pada tahun 1966.
Selain itu, pembangunan gedung DPR/MPR juga sebagai bentuk ambisi Soekarno dalam menegaskan kemerdekaan Indonesia dalam bentuk fisik.Akhirnya, gedung DPR/MPR ini resmi dibuka melalui Surat Keputusan Presiden Republik Indonesia nomor 48. Gedung DPR/MPR ini berbentuk kubah dengan setengah lingkaran yang melambangkan kepakan sayap burung yang hendak terbang. Saat Proyek Mercusuar dilaksanakan, keadaan ekonomi Indonesia sedang tidak baik-baik saja.Meski begitu, Soekarno tetap melanjutkan Proyek Mercusuarnya untuk membuktikan kepada dunia bahwa Indonesia adalah negara yang besar. Semua pembangunan dalam Proyek Mercusuar ini ternyata membuat anggaran semakin melonjak tajam. Akibatnya, terjadi krisis ekonomi di masa kepemimpinan Soekarno. Kebutuhan sehari-hari sulit dipenuhi dan inflasi meningkat hingga 650%.Berbagai upaya terus dilakukan untuk menekan inflasi, salah satunya adalah upaya devaluasi nilai rupiah. Sayangnya, devaluasi tidak berjalan sesuai dengan rencana pemerintah sehingga memperparah inflasi yang ada.
Semoga dengan pertanyaan yang sudah terjawab oleh nadianadio89 dapat membantu memudahkan mengerjakan soal, tugas dan PR sekolah kalian.
Apabila terdapat kesalahan dalam mengerjakan soal, silahkan koreksi jawaban dengan mengirimkan email ke yomemimo.com melalui halaman Contact
Last Update: Sat, 24 Jun 23