Urbanisasi adalah proses di mana orang bermigrasi dari daerah pedesaan ke daerah perkotaan dalam jumlah besar, menciptakan pertumbuhan populasi yang signifikan di kota. Urbanisasi biasanya terjadi karena ada peluang pekerjaan dan akses ke layanan kota yang lebih baik. Namun, urbanisasi juga dapat menyebabkan munculnya pengangguran di kota.

Pertumbuhan populasi yang cepat di kota seringkali membuat lapangan kerja tidak dapat menampung permintaan tenaga kerja yang tinggi. Orang-orang yang baru datang ke kota mungkin kesulitan untuk menemukan pekerjaan yang cocok untuk mereka, atau tidak memiliki keterampilan atau pendidikan yang diperlukan untuk bekerja di kota tersebut. Hal ini dapat menyebabkan munculnya pengangguran yang tinggi di kota-kota besar.

Selain itu, urbanisasi dapat menyebabkan persaingan yang sangat ketat di antara para pencari kerja di kota. Banyak orang yang bermigrasi ke kota karena ingin mencari kehidupan yang lebih baik, tetapi pada akhirnya mereka harus bersaing dengan orang-orang yang memiliki keterampilan dan pengalaman yang lebih tinggi. Ini dapat menyebabkan munculnya pengangguran struktural di mana beberapa orang mungkin tidak dapat menemukan pekerjaan yang sesuai dengan keterampilan dan pendidikan mereka.

Dalam beberapa kasus, urbanisasi dapat menyebabkan munculnya pengangguran terselubung di mana orang tidak tercatat sebagai pengangguran, tetapi bekerja dalam pekerjaan yang tidak stabil atau tidak teratur. Hal ini dapat terjadi jika lapangan kerja yang tersedia di kota hanyalah pekerjaan informal, pekerjaan yang hanya berbayar rendah, atau pekerjaan yang tidak diatur oleh undang-undang ketenagakerjaan.

Secara keseluruhan, hubungan antara urbanisasi dan pengangguran adalah kompleks dan bervariasi tergantung pada situasi yang terjadi di setiap kota. Namun, pertumbuhan populasi yang cepat di kota-kota besar biasanya akan menyebabkan persaingan yang ketat di pasar tenaga kerja, sehingga dapat menyebabkan munculnya pengangguran.