Jika tidak melaksanakan kewajiban dalam menghemat energi air, berikut adalah tiga akibat yang mungkin terjadi:

1. Penyimpangan Sumber Daya Air: Air adalah sumber daya yang terbatas, dan jika tidak dilakukan penghematan energi air, dapat terjadi penyia-nyaan dan penyimpangan sumber daya air. Penggunaan berlebihan atau pemborosan air dapat menyebabkan penurunan pasokan air bersih yang tersedia untuk keperluan domestik, pertanian, dan industri. Hal ini dapat mengakibatkan krisis air, kualitas air yang buruk, dan gangguan pada ekosistem air.

2. Dampak Lingkungan yang Negatif: Penggunaan berlebihan air dapat memiliki dampak negatif pada lingkungan. Misalnya, ketika energi air tidak dihemat, mungkin diperlukan penggunaan sumber daya tambahan seperti listrik atau bahan bakar fosil untuk memompa, memurnikan, atau memproses air. Penggunaan energi tambahan ini dapat menyebabkan peningkatan emisi gas rumah kaca dan kontribusi terhadap perubahan iklim global. Selain itu, penggunaan air yang berlebihan juga dapat menyebabkan penurunan kualitas air dan kerusakan ekosistem air, seperti degradasi sungai, danau, dan zona pesisir.

3. Peningkatan Biaya dan Beban Finansial: Penggunaan energi air yang tidak efisien dapat menyebabkan peningkatan biaya dan beban finansial bagi individu, rumah tangga, dan masyarakat secara keseluruhan. Jika air digunakan secara berlebihan, biaya operasional dan pemeliharaan infrastruktur air akan meningkat, termasuk biaya pengolahan, distribusi, dan pengelolaan air limbah. Hal ini dapat berdampak pada kenaikan tarif air bagi konsumen dan meningkatkan beban finansial yang harus ditanggung oleh individu dan masyarakat.